Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Batu Termanu, Batu Mistis Nan Eksotis di Pulau Rote...

20 Januari 2014   19:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38 904 0

Pulau terselatan di Indonesia ini memang sangat indah, setelah sampai dengan fery penyebrangan selama 2 jam dari Kupang, dengan menggunakan kendaraan bemotor dari pelabuhan Ba’a kurang lebih 30 menit kita akan berjumpa dengan sebuah daerah pantai nan indah yang namanya Batu Termanu, masuk wilayah Rote Tengah.

Dalam tugas melatih di Rote ternyata membawa saya pengalaman yang menarik, menyempatkan diri untuk diajak bersama beberapa orang untuk berdarmawisata, pilihan kita ya ke Batu termanu itu,selain jaraknya dekat ya itu tadi pemandangan pantai yang indah menjadi daya Tarik serta kisah mistis yang aku baru tau kemudian.

Rencana kita adalah memancing, sambil menunggu beberapa orang mencari umpan, beberapa dari kita masih sempat bercengkrama tentang kisah msitis batu tersebut,di sisi timur batu itu ada pembangunan pelabuhan, dan kisahnya dimulai beberapa bulan lalu tentang salah seorang tenaga ahli yang katanya asal pulau Jawa yang sempat mengambil foto dengan latar belakang batu itu dari pelabuhan tempat dia bekerja, tanpa dia sadari tampilan di fotonya, batu itu berubah menjadi berbentuk sebuah rumah,dan lanjut cerita orang itupun sakit, dan memutuskan untuk pulang dan tidak pernah bekerja kembali lagi di Rote, itu kisah yang baru terupdate dari beberapa kisah yang tak kalah horornya juga.

Saya pun sempat enggan mengeluarkan kamera saya, karena agak gentar dengan cerita tersebut, namun pikirku kapan lagi aku bisa mendokumentasikan momen menarik ini kalo bukan sekarang, “yang akan terjadi terjadilah”, kataku dalam hati, memancing yang kita lakukan biasa disebut mancing meting kata para pemancing tradisional ini,dilakukan ketika air laut mulai surut, menggunakan tali senar kecil yang diikat di botol,masuk ke dalam air laut, dengan umpan pado semacam gurita kecil, kurang lebih badan masuk setengah badan kadang – kadang air laut mencapai leher kita.

Setelah masuk ke dalam air laut saya mulai mengambil kamera saku saya, yang saya simpan di atas topi saya,beberapa kali menjepret dengan latar belakang batu tersebut, setelah kurang lebih sejam disitu, ternyata tidak satupun diantara kita yang mendapat ikan, ”terlalu ribut, sang penghuni batu, tidak memberikan ikan “ kata om Ignas, orang yang paling tua di antara kami.

Walaupun tidak mendapat ikan,kupikir kamera ini telah mencuri beberapa gambar berlatar belakang batu ini, dan tentu saja cerita mistisnya, hari sudah mulai gelap saatnya pulang.

Semoga di mata para kompasioner yang membaca tulisan ini tidak ada gambar batu ini yang berubah bentuk, kalo ada yang tertarik untuk memancing meting dan mau menguji nyali untuk mengambil gambar batu dan menikmati pemandangan batu termanu ini,silahkan hubungi saya :),salam!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun