Gejala Krisis dan Pertumbuhan Ekonomi
Awal Mei 2015, BPS (Badan Pusat Statistik) mengumumkan “Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (PDB) Triwulan I 2015 tumbuh 4,71 %”. Pemerintah menunjuk pada kondisi perekonomian dunia yang “seret”, turunnya harga komiditas serta belum lancarnya aliran belanja pemerintah khususnya sektor infrastruktur. Pernyataan kantor staf presiden menyebutkan bahwa pemerintahan sekarang mewarisi kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Bank Indonesia merespon dan pada 19 Mei 2015 memutuskan BI Rate (suku bunga acuan) tetap 7.5% dan mendorong kredit serta memberikan kelonggaran untuk KPR (kredit pemilikan rumah) dan KKB (kredit kendaraan bermotor).
Dalam situasi kecenderungan pertumbuhan PDB menurun dan mengarah KRISIS, perlu terobosan dalam strategi dan kebijakan dengan memperhatikan pemahaman akan fakta dan pengalaman masa sebelumnya.
Pembelajaran berdasarkan Fakta atas Kredit dan Pertumbuhan
Untuk periode 2011 – Triwulan I 2015, keterkaitan kredit dengan pertumbuhan ekonomi.disajikan pada chart berikut ini.