Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Artikel Utama

Mencermati Fenomena Inflasi dan Harga BBM

2 April 2015   21:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:36 509 0


Inflasi dan kenaikan BBM

Pekan terakhir Maret 2015, diumumkan kenaikan harga BBM (bensin premium) menjadi Rp. 7.300,- dari sebelumnya Rp. 6.800,-. Kenaikan terjadi setelah pada Januari 2015 harga bensin premium turun dari Rp. 8.500,- menjadi Rp. 6.500,-. Secara sederhana, dari pertengahan Januari 2015 hingga akhir Maret 2015, terjadi kenaikan sebesar 12%. Perubahan harga ini selaras dengan pergerakan harga minyak mentah dunia (ICP : International Crude-Oil Price), khusus untuk harga BBM di Indonesia, lebih merujuk pada harga berdasarkan MOPS (Mean of Platts Singapore). Konon, harga rujukan yang digunakan adalah harga aktual bukan antisipasi. Hal ini sejalan dengan strategi perubahan yang dilakukan pemerintah agar masyarakat terbiasa dengan fluktuasi harga BBM, demikian penjelasan dari Staf Ahli Menteri ESDM berkaitan dengan kenaikan harga BBM.

Pada sisi lain, diprakirakan fluktuasi harga BBM tanpa subsidi (kecuali solar dengan subsidi maksimum Rp. 1.000,-) berdampak minimum terhadap inflasi.

Setelah terjadi kenaikan inflasi sebagai dampak kenaikan BBM pada November dan Desember 2014 (masing-masing 1.5% dan 2.46%), BPS mencatat bahwa pada Januari dan Februari terjadi deflasi (mungkin lebih sesuai dikatakan disinflasi) masing-masing sebesar 0.24% dan 0.36%. Seirama dengan kenaikan BBM, pada Maret 2015 terjadi inflasi sebesar 0.17% (kenaikan sebesar 0.53% dibandingkan Februari 2015). Pemerintah melalui Menko Ekonomi memberikan tanggapan bahwa inflasi masih dalam tingkatan wajar bahkan untuk triwulan pertama tingkat inflasinya pada angka -0.44%. Sebelumnya, pihak moneter melalui Gubernur Bank Indonesia memprakirakan inflasi Maret 2015 pada kisaran 0.27%

Sepintas dapat dikatakan barang konsumsi sangat sensitif dalam bereaksi terhadap kenaikan harga BBM. Sehingga tujuan agar fluktuasi harga BBM kecil pengaruhnya terhadap inflasi belum tercapai. Tetapi kesimpulan ini masih terlalu prematur dan perlu dikaji secara lebih komprehensif faktor-faktor pendorong kenaikan harga barang konsumsi

Kajian Historis atas Inflasi, Harga Minyak Mentah, dan Kurs Tengah

Untuk melihat dampak fluktuasi harga BBM terhadap inflasi, tentunya datanya masih belum mencukupi karena harga BBM berfluktuasi (tanpa subsidi) baru dilakukan sejak pertengahan November 2014. Tetapi ada hal menarik jika dikaji fluktuasi harga minyak internasional dengan “inflasi warsa” (tahunan) serta kurs tengah Dolar Amerikan (USD) terhadap Rupiah (IDR).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun