Bersama Sang Fajar Pengharapan
Jelang duo Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintah di Persada Nusantara, isu (dan harus dan pasti) kenaikan harga jual BBM terus bergulir hangat. Ungkapan ketakutan masyarakat dengan bumbu demonstrasi menentang kenaikan harga BBM, mengangkat kecemasan akan dampak kenaikan harga dan biaya hidup dan seakan menunjukkan hilangnya pengharapan kepada duo JKW-JK.
Pernyataan simpatik “Pengalihan subsidi untuk bantuan bagi masyarakat”, dukungan kesiapan sisi moneter menghadapi ancaman inflasi dan nilai tukar serta sikap kaum pengusaha yang mendukung kenaikan harga BBM (hingga Rp. 3.000,- (Tiga Ribu Rupiah)) merupakan ekspresi lain yang memandang kenaikan BBM vis a vis pengurangan bahkan peniadaan subsidi merupakan cara untuk percepatan pembangunan, yang salah satunya adalah sektor infrastruktur, agar dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.