Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosok

"Saatnya Berbenah": Pesan Singkat dari Mutlaben Kapita

2 Februari 2024   10:38 Diperbarui: 2 Februari 2024   11:00 116 11
BIOGRAFI DAN JEJAK KARIER SINGKAT MUTLABEN KAPITA

Dikutip dari akun facebooknya, Mutlaben Kapita lahir di Bailengit, 20 April 1993 dan dibesarkan dari keluarga sederhana. Pekerjaan kedua orangtuanya adalah petani. Namun tekad dan semangatnya yang tinggi, sehingga Ia bisa menempuh pendidikan tinggi serta mendapat gelar Program Magister di Universitas Sam Ratulangi Manado pada tahun 2021.

Sedangkan Strata Satu juga diperoleh  dari almamater yang sama di bidang Administrasi Publik. Dalam perjuangannya mencapai kedua gelar tersebut tidak mudah dibutuhkan proses perjuangan yang panjang dan semangat yang tinggi dari kedua orangtuanya, terutama dirinya sendiri.

Dan sifat juang, tekad serta semangat itu telah melekat dalam diri seorang Mutlaben Kapita sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Waktu saya menghadiri acara syukuran wisudanya beberapa tahun silam, Ia bercerita panjang di depan kami tentang proses pendidikannya mulai dari SD hingga mendapat gelar magister tersebut.

"Dulu, waktu saya SD setiap rapat orang tua murid atau pengambilan raport yang menghadiri rapat tersebut bukan orang tua saya sendiri tetapi tua (paman) sebagai wakil atau mewakil menggantikan kedua orang tua untuk pengambilan raport karena ayah dan ibu saya 'tidak pernah sekolah' seperti saya." Tuturnya dengan haru.

Saya dan Mutlaben masih saudara karena ibu saya satu marga dengannya. Jika ditarik secara vertikal (garis keturunan) kami satu garis keturunan yang sama dan secara garis horizontal kami berdua adalah generasi keempat atau kelima.

Waktu SMA juga cukup sulit dan "mustahil" Mutlaben dapat menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA). Mengapa? Tempat tinggal dengan Sekolah (SMA BPD Tolabit) sangat jauh, sekitar 7-10 km.  

Jarak tersebut yang harus ditempuh Mutlaben dan teman-temannya setiap hari dengan jalan kaki karena jalan belum ada. Apalagi kendaraan. Sehingga sekitar jam tiga atau empat (subuh) mereka sudah harus bangun dan pergi agar tidak telat sampai di sekolah.

Tahun 2011 setelah tamat dari SMA BPD Tolabit sekitar sebelas orang, melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang berbeda. Sebagian kuliah di Universitas Halmahera Tobelo, sebagiannya lagi di Universitas Khairun Ternate dan Universitas Negeri Manado.

Kebanyakan dari mereka (teman-temannya) kuliah di Universitas Negeri Manado dan Universitas Khairun Ternate. Sedangkan Mutlaben satu-satunya yang kuliah di Universitas Sam Ratulangi Manado. Dan melanjutkan S2-nya di universitas yang sama pula hingga selesai.

Semasa kuliah dulu, Mutlaben Kapita dipercayakan sebagai Sekretaris Himpunan Mahasiswa Jurusan Admistrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi. Selain itu, Ia juga dipercaya sebagai Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) tingkat fakultas.

Setelah selesai Program Magister, Mutlaben Kapita menjadi Dosen di salah satu Universitas Halmahera. Namun, sebelumnya Mutlaben dan Emmy (nama kecil istrinya) merintis sebuah usaha dan berhasil membangun usaha kecil (toko).

Sekarang usaha mereka itu cukup berkembang dan saat ini mereka di anugerahi seorang putri cantik, Mihora Kapita gadis kecil itu. Mihora bukan sekedar nama tanpa arti. Mihora adalah nama yang diambil dari bahasa Modole yang artinya "cocok atau tepat" sedangkan Kapita adalah marga dari sang ayah (Mutlaben), artinya "pemimpin". Jadi, Mihora Kapita yang berarti "Memiliki Jiwa Pemimpin."

MEMILIKI JIWA PEJUANG, KREATIF, DAN INTEGRITAS

Saya mulai mengenal sosok Mutlaben Kapita di perguruan tinggi Universitas Sam Ratulangi Manado. Sosoknya yang tegas dan berwibawa serta memiliki kreativitas yang tinggi.

Selain satu alumni SMA, saya dan dia menggeluti pendidikan tinggi di universitas yang sama, dari situlah saya makin dekat dan mengenal sosok pribadinya.

Dulu, saya dan beberapa saudara tidak cakap berbicara di depan orang lain, apalagi di depan banyak orang. Namun, setelah berproses di perguruan tinggi tersebut bersama Mutlaben saya dan yang lainnya perlahan dibentuk sehingga bisa berbicara dan berani mengemukakan pendapat di depan umum, di bawah bimbingannya.

Seusai melewati proses yang panjang, sebagian dari kami berhasil menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Dan ada sebagiannya lagi tidak selesai bukan karena tidak mampu berproses melainkan masalah lainnya yaitu latar belakang ekonomi kedua orangtua mereka yang "kurang mampu."

Terlepas dari itu, Mutlaben Kapita sangat peduli dengan perkembangan dan kemajuan desa atau wilayah baik pembangunan SDM maupun pembangunan SDA dan sebagainya. Selama kami menempuh pendidikan di perguruan tinggi, Mutlaben tidak sekedar mengajarkan kami bagaimana menyelesaikan pendidikan dan mewujudkan mimpi.

Tetapi sebagai mahasiswa harus memiliki daya cipta yang tinggi agar dapat dinikmati dan bermanfaat baik untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat pada umumnya. Sehingga, Ia membangun sebuah wadah (organisasi) tingkat desa.

Tujuannya membangun organisasi tersebut agar minat serta  semangat bagi generasi mendatang khususnya siswa/i tingkat SMA) dan masyarakat di tingkat desa (desa kami).

Nama organisasi yang Ia rintis adalah Persatuan Mahasiswa dan Siswa Desa Bailengit di singkat PERMASISBA sehingga wadah tersebut bukan hanya untuk kami mahasiswa tetapi juga siswa siswi di desa tersebut.

Wadah ini sebagai upaya dan ruang dalam meningkatkan dan mengekspresikan ide serta gagasan setiap individu. Di sana kami bukan sebagai guru melainkan sebagai teman diskusi. Dan membuat suatu kegiatan untuk masyarakat dengan harapan melalui kegiatan-kegiatan seperti seminar atau simposium dapat memberikan pemahaman bagi mereka.

Dengan begitu, setiap anggota keluarga dapat memiliki hasrat yang tinggi dalam bidang pendidikan agar kelak generasi atau anak mereka dapat melanjutkan pendidikan tinggi sebab dengan ilmu pengetahuan pembangunan desa berkelanjutan dapat tercapai.

Namun, organisasi tersebut telah vakum beberapa tahun belakangan ini karena sebagian besar "mahasiswa atau sarjana" di desa tidak mendukung. Selain itu, kami sebagian yang masih peduli terhadap organisasi tersebut sudah bekerja di luar daerah sehingga "tidak ada waktu lagi mengurus organisasi tersebut." Namun perjuangan itu masih melekat dalam diri seorang Mutlaben Kapita.

Ide dan gagasannya tetap eksis dituangkan dalam media-media online atau koran demi kemajuan desa pada khususnya dan Kec. Kao Barat pada umumnya.

Kini masyarakat mulai sadar serta melihat dan merasakan kondisi desa maupun kecamatan yang kerap kali diabaikan pemerintah atau legislator sehingga memberikan kesempatan kepada Mutlaben untuk maju menjadi calon DRPD Halmahera Utara.

Sebenarnya, tawaran ini sudah dibincangkan masyarakat beberapa tahun lalu namun Ia belum bersedia karena dalam proses penyelesaian studi program magister di Universitas Sam Ratulangi Manado.

Saatnya telah tiba, doa dan dukungan terus dilakukan oleh sahabat-sahabatnya dan masyarakat tiap desa terus dibincangkan. Semoga, amanah ketika terpilih menjadi anggota dewan.

Weda, 2 Februari 2024
Arnol Goleo [10:35]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun