Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung Pilihan

Cinta Materi

28 November 2023   21:00 Diperbarui: 29 November 2023   06:42 144 8
"Mendung di langit
tandanya mau turun hujan
Namun tak selamanya mendung menandakan turunya hujan
Begitu pula dengan cinta....."

"Cinta itu misterius
Pujangga sehebat apapun
tak dapat melukiskan
Melukiskan cinta secara utuh
Sebab penyair melukiskan sebuah cinta
berdasarkan apa yang ia rasa atau alami...."

****

Isak adalah seorang pemuda desa jatuh cinta dengan seorang gadis di kota perantauan--Kota Manado. Seperti halnya Isak, gadis itu juga tergolong orang miskin.

Karena gadis itu cantik sehingga banyak lelaki menyukainya. Saat Isak jatuh hati padanya, gadis tersebut masih seorang diri--belum memiliki seorang pasangan.

Suatu hari Isak menyatakan cintanya kepada gadis tersebut. Namun Isak harus menerima kenyataan ini.

"Mir, apakah kau mau menjadi kekasihku," ucap Isak saat mereka sedang makan di sebuah warung di pinggir jalan.

Mirna seketika berhenti makannya. Lalu, menatap Isak halus dan tajam.

"Isak, kita kan sudah berteman lama. Makan di warung seperti ini saja sering aku yang traktir. Bagaimana nanti ketika aku sudah menjadi istrimu, apakah kau mampu mencukupi kebutuhanku juga kebutuhan anak-anak kita?" katanya, seolah-olah Isak bukanlah pria yang tepat menjadi kekasihnya.

"Tapi Mir,"
"Ah, sudahlah, kau simpan saja perasaanmu itu. Aku tak mau kehadiranku menyusahkan hidupmu. Kamu tahu kan gaya hidupku!" tegas Mirna.

****

Satu minggu kemudian, Aziz  mengajak Mirna makan malam di sebuah restoran. Restoran tersebut cukup mewah. Mungkin dengan begini Mirna menerima cintanya.

Sebelum dua hari Mirna dan Aziz sudah janjian untuk makan malam bersama sehingga Aziz mempersiapkan momen yang pas dan sangat indah agar kelak cinta pertamanya itu mengesankan. Jadi, malam itu, tempat tersebut telah di dekorasi seindah mungkin.

Mirna akhirnya tiba di restoran tersebut sedangkan Aziz sudah menunggunya di meja yang telah disiapkan oleh pelayan restoran. Baru saja Mirna duduk, musik instrumental langsung dibunyikan dan puisi dibacakan;

Puisi ini untuk Mirna:

"Diam diam aku menyimpan rasa ini
sebab aku tidak lah pandai
mengumbar janji,
tetapi...
Dalam hati ini
menyimpan seribu mimpi
yang tak mungkin ku gapai sendiri

Ku ingin kau datang sebagai senja
bintang kan menyapa kita
segera, ya
karena..
Aku berada
di sini, dengan setia
menanti hadirmu menuju cakrawala

Sebab aku,
adalah malam"

Setelah dibacakan semua pengunjung restoran bertepuk tangan sambil menatap meja yang dekat dengan panggung tersebut--tempat dimana Aziz dan Mirna duduk. Mereka terkesan dengan puisi yang dipersembahkan tersebut.

Mirna yang duduk didekat panggung itu sangat bahagia saat mendengar puisi yang dibacakan oleh petugas restoran dipersembahkan untuknya. Dalam hatinya bergurau, "Aku tak menyangka Aziz telah mempersiapkan semua momen ini begitu romantis. Tidak seperti Isak, sudah janji malah tidak ditepati."

"Mir, aku ingin menyatakan sesuatu padamu." Kata Aziz. "Aku terima kok cinta kamu. Itu kan yang ingin kamu katakan? Sudahlah, aku sudah tahu dari puisi itu mewakili perasaan kamu, iya kan?" Sahut Mirna.

"Benar Mir," kata Aziz datar.

Balas mirna dengan senyum.

Esoknya Mirna bertemu Isak di warung, tempat biasa mereka makan.

"Is, kamu tahu tidak, semalam aku diajak makan malam sama Aziz di restoran yang sama seperti janji kita. Dia itu romantis sekali menyatakan cintanya di depan banyak orang dipersembahkan melalui puisi yang indah."

Makanan dari mulut Isak hampir mengenai wajah Mirna ketika mendengar ucapannya. "Kamu kenapa Is? Mangkanya kalau makan itu pelan-pelan," kesal Mirna.

"Tidak apa-apa. Maaf Mir," kata Isak seusai meneguk segelas air.

"Kok bisa begitu?!" Kata Isak di depan Mirna.

"Iya, kenapa? Tidak seperti kamu, sudah janji malah tidak ditepati kalau tidak bisa jangan buat janji. Perempuan itu tidak suka kalau laki-laki tidak menepati janjinya."

"Iya aku tahu. Aku minta maaf soal itu." Isak sambil memohon.

"Iya aku maafkan. Tapi aku beruntung semalam karena janji makan malam kita batal. Kalau tidak, aku pasti tidak bertemu dengan pria itu. Sudah ganteng kaya lagi." Mirna senyum-senyum sendiri sambil membayangkan momen itu.

Seolah-olah Mirna mengatakan pada Isak bahwa telah menemukan pria yang cocok sesuai dengan impiannya.

Isak seketika hanya diam dan merenung. Iya sadar bahwa cinta yang tulus saja tidak menjamin wanita jatuh hati kepada seorang laki-laki. Selain cinta, pria juga harus mapan secara materi.

****

"Aziz bisa bantu saya tidak?" seru Isak saat mereka berdiri di ruang tunggu.

"Memangnya mau bantu apa?" Aziz penasaran. "Kayaknya penting sekali!"

"Lusa nanti saya ada janjian dengan seorang perempuan untuk makan malam. Tapi kamu tahu sendiri kan ibuku sedang sakit dan harus dirawat selama seminggu," Isak sambil memohon.

Aziz masih ragu. Tetapi Isak mengatur  semua itu dan meyakinkan Aziz agar bisa bertemu dengan Mirna karena Isak tahu persis tipe pria yang disukai Mirna.


Bersambung....

Weda, 28 November 2023
Arnol Goleo [22:54]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun