Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung Pilihan

Mantan Debu Ingin Pulang (11)

24 Agustus 2023   22:48 Diperbarui: 24 Agustus 2023   22:54 102 10
Tomy dan Lucy akhirnya tunangan. Lucy tidak bisa menolak sebab sejak kecil kedua orangtua Tomy telah banyak membantu keluarganya, dan sudah menjodohkan mereka berdua.

Aku hanya pasrah, setelah Meisya menunjukkan layar ponselnya padaku. "Tidak mengapa, mungkin ini sudah takdir Lucy dan aku tidak bisa bersama."

***

"Ary, aku langsung balik yah." Pamitku. "Loh kenapa? Tidak nginap dulu semalam di sini?" Meisya menawarkan. "Lain kali saja!" Setelah Pamit aku langsung pergi sore itu juga.

Dalam perjalanan menuju Jogja, masih di sekitar Kota Jakarta. Dari jendela taksi aku melihat sebuah toko buku kecil.

"Pak, aku turun di sini saja" kata ku kepada sopir taksi. "Baik." Lalu sopir berhenti tepat di depan toko buku. "Terima kasih pak." Setelah aku menutup mobil taksi.

Aku masuk ke toko buku dan menyusuri salah satu lorong rak buku sastra, mataku tak sengaja melihat sebuah buku Kumpulan Puisi "Hujan Bulan Juni" Karya Sapardi Djoko Damono.

Karena tertarik dengan judul buku itu, aku melangkah menuju rak buku tersebut. Tiba-tiba seorang wanita kameja hitam rambutnya batas pundak berwarna kecokelatan lebih dulu menghampiri rak buku itu.

"Hai anak muda, mau cari buku apa?" seorang pria tua menyapaku. Dia adalah pemilik toko buku. "Aku sedang mencari buku karya Kahlil Gibran pak." Sengaja aku menyebut buku lain karena bukunya Sapardi sudah dalam genggaman wanita itu, dan hanya itu yang tersisa di rak toko bukunya.

Ketika wanita itu mendengar percakapan kami, ia membalikan badan dan menatapku tepat di belakang pria tua, matanya begitu dingin. Aku sebagai orang introvert tak mampu dengan tatapannya akhir aku mengahlikan pandanganku pada pria itu.

"Ini buat kamu!" Sontak wanita itu mendekatiku dan menyodorkan buku yang ada di genggamannya ketika pemilik toko sedang mencari buku Kahlil Gibran. "Kamu pasti ingin membeli buku ini kan? Karena saya melihat dari tadi kamu melirik buku ini!"

"Tidak, itu milikmu, kamu lebih dulu." Nolakku halus. "Ambil saja. Saya barusan sudah tanya penjaga toko ini dan dia mengatakan buku ini tinggal satu." Kata wanita itu dengan sedikit memaksa.

"Lalu kamu?" tanyaku tuk memastikan. "Saya masih punya satu" jawabnya sambil tersenyum.

***

"Ini dia bukunya, anak muda" pria tua itu memberiku buku Kahlil Gibran yang ku pesan tadi. "Buku Sapardi masih satu tapi di raknya sudah habis." Lanjutnya.

"Terima kasih pak." Jawabku. "Oh iya, pak melihat wanita kameja hitam tadi pergi ke mana?" tanyaku balik.

"Memangnya kenapa? Nah, ini bukunya sudah kamu dapat." Kaget pria itu sambil menunjuk buku yang kugenggam.

"Iya. Wanita itu yang memberikan buku ini." Sambil menunjukan buku Sapardi padanya. "Apa pak tahu tempat tinggal wanita itu?"

"Maaf anak muda, Saya tidak tahu. Tapi wanita itu sering mampir ke toko buku Saya, namanya Suci. Kalau kamu mau menemui wanita itu seseringlah datang ke toko buku Saya." Tuturnya.

"Baik pak. Terima kasih. Permisi!" pamitku setelah membayar buku di meja kasir.

[Bersambung]

Bailengit, 24 Agustus 2023
Arnol Goleo [23:26]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun