Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung

Mantan Debu Ingin Pulang (10)

21 Juli 2023   18:25 Diperbarui: 21 Juli 2023   18:29 202 6
Atas bantuan Ary, akhirnya aku dapat membayar biaya ujian Emil, adikku. Sehingga Emil dapat mengikuti ujian SMA. Setelah beberapa hari Emil mengikuti ujian di SMA Padora. Kurang lebih sebulan Emil menunggu hasil dan lulus.

Beberapa bulan kemudian sesudah Emil menyelesaikan pendidikan SMA. Kini Emil melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di UGM. Aku pun ikut mendaftarkannya.

Seusai mendaftarkan Emil di jurusan Sastra Indonesia. Aku dan Emil kembali ke kost yang tak jauh dari kampusnya itu. Dan besoknya, saya langsung pergi ke Jakarta menemui Ary.

"Selamat malam" sambil mengetuk pintu rumah Ary.

"Malam juga" suara dari dalam rumah. "Eh Leo, mari masuk!" Meisya senang sekaligus kaget melihatku saat membuka pintu.

"Hmm.. Ary ada ?" tanyaku saat kami menuju ruang tamu.

"Ary masih di kantor pak Arman, sebentar lagi pasti sudah pulang" jawab Meisya. "Duduk dulu sebentar, saya buatkan kopi." Lanjutnya

"Baiklah. Terima kasih."

Akupun duduk di sofa hijau, ruang tamunya masih persis seperti dulu. Beberapa menit kemudian, Meisya menyajikan segelas kopi hitam. Saat kami duduk dan ngobrol santai di ruang tamu.

"Eh, Leo." Saat Ary melihatku.

"Halo Ary."

"Sudah lama yah?" tanya Ary. "Kenapa tidak menelpon saya supaya menjemputmu."

"Aku tidak mau merepotkanmu" jawabku singkat. "Emang aku anak kecil harus dijemput" candaku.

"Iya. Saya takut kamu hilang" balasnya

[Kami tertawa lepas]

"Dari kapan di Jakarta?" lanjut Ary sambil menuju sofa hijau dan duduk di samping Meisya.

"Kemarin Aku dan Emil tiba di Jogja. Setelah itu, hari ini, Aku ke sini sekalian minta maaf soal di Bali."

"Tidak apa-apa, saya sudah tahu itu. Waktu itu saya juga lihat sendiri, Leo dan Lucy duduk di warung juga Tomy. Masalahnya itu sampai Leo pulang tanpa pamit pada kami." Tutur Ary.

"Iya." Jawabku kesal saat Ary mengingatkan kejadian itu.

"Tapi kamu tahu tidak apa yang terjadi pada mereka berdua setelah kamu pergi dari warung itu?" tanya Ary santai tapi serius.

"Tidak. Aku kecewa dan Lucy juga tidak mencegahku, makanya pergi meninggalkan mereka berdua. Lucy juga masih sayang kan sama Tomy? Buktinya sampai hari ini Lucy tidak menelponku atau chat di WA." Aku membela diri di depan Ary.

"Leo Leo, kamu jangan berbohong. Aku sendiri melihat Lucy sudah menahanmu tapi kamu sendiri malah pergi begitu saja tanpa memperdulikannnya. Aku tahu sifat Lucy. Mungkin dia kecewa karena kamu meninggalkannya sehingga dia tidak menelponmu. Lucy itu cinta banget sama kamu." Ceramah Ary padaku.

"Ngomong-ngomong saya dengar ayahmu...?" Meisya mengalihkan topik pembicaraan kami.

"Iya. Saat di Bali Aku juga tidak diberitahu ibu. Aku kaget sampai di rumah, ayahku telah tiada."

"Yang sabar yah, leo. Aku turut berduka cita" empati Meisya.

***

Sekitar pukul 19:30 WIB kami bertiga makan malam yang disajikan Meisya, pacar Ary.

"Apa Ary tahu di mana Lucy" tanyaku ragu. "Maaf aku sudah mengecewakan Lucy."

"Semenjak pulang dari Bali, Lucy susah dihubungi, email saya juga tidak pernah dibalas" jawab Ary bingung dengan sikap Lucy yang tidak seperti biasanya.

"A...Ary, Lucy" Meisya sambil menunjukkan layar ponselnya kepada Ary.

"Lucy kenapa?"


[Bersambung]

Bailengit, 21 Juli 2023
Arnol Goleo [20:10]


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun