Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Titisan Dewi Telaga Lina (2)

29 Juni 2023   09:27 Diperbarui: 29 Juni 2023   09:30 141 4
Kerajaan Maleeo merayakan pesta kemenangan sekaligus menyambut panglima baru mereka yaitu Otar karena berhasil membunuh Lalat Raksasa.

Dan sejak saat itu, Kerajaan Maleeo dan seluruh rakyat bisa hidup tenteram, bebas dari serangan Lalat Raksasa.

***

Kini pangeran Arya sudah berusia 17 tahun, tak lama lagi ayah Arya turun takhta dan digantikan oleh Arya.

Jadi Raja Abia sebaik mungkin mempersiapkan putranya sebelum memimpin Kerajaan Maleeo ke depan. Sehingga raja memintai beberapa kesatria kerajaan mengajarkan cara memanah juga ilmu bela diri kepada Arya.

Akhirnya Arya dapat mengusai cara memanah dan ilmu bela diri setelah diajarkan oleh para kesatria kerajaan tersebut.

Namun itu saja tidak cukup sehingga ayahnya juga meminta Lepta, pendeta kerajaan untuk mengajarkan agama kepada Arya.

Karena menurut raja, ayah Arya itu, bahwa memimpin sebuah kerajaan tidak sekedar mempunyai keahlian ilmu bela diri tetapi memiliki iman atau bertakwa kepada Sang Pencipta juga penting.

Sehingga suatu saat Arya tidak sekedar mampu membela diri juga rakyatnya secara fisik tetapi ia bijak juga dalam menyikapi persoalan yang tengah dihadapi Kerajaan Maleeo dan perilakunya tidak menyimpang dari norma agama atau sosial.

***

Karena Arya telah memiliki keahlian bela diri dan ahli memanah ia berburu lagi ke hutan bersama dua prajurit kerajaan.

Seperti biasanya, seusai berburu Arya mengunjungi Telaga Lina untuk mandi atau sekedar memandangi keindahan danau itu.

Hari itu tidak ada satupun buruan yang didapat oleh Arya dan kedua prajurit sehingga mereka langsung pergi ke danau.

Sampai di danau, Arya baru saja kakinya menyentuh tepi danau, ia melihat dari jauh ada seorang wanita cantik seusianya memakai jubah putih layaknya bidadari yang turun dari langit tengah berdiri sedang memandangi Telaga Lina seorang diri dekat sebuah Goa Batu.

Akhirnya Arya membatalkan niatnya untuk mandi dan mengenakan kembali pakaiannya dan beranjak pergi ingin menghampiri wanita itu.

Arya berusaha mendekati wanita itu. Tapi tiba-tiba kedua prajurit menarik Arya karena mereka melihat ada Lalat Raksasa keluar dari Goa Batu, tepat di belakang wanita.

Wanita itu mendengar suara mencurigakan sehingga membalikan badannya dan untung saja yang muncul di belakangnya adalah Lalat Raksasa jadi rasa curiganya hilang seketika. Ditambahnya lagi di sekitar Goa itu rimbun jadi wanita itu tidak dapat melihat mereka.

Arya dan kedua pengawalnya belum beranjak pergi dari tempat itu sambil bersembunyi di balik pepohonan dengan tujuan mengintip pembicaraan Lalat dengan wanita tersebut.

Namun Lalat Raksasa langsung mengajak masuk wanita itu ke dalam Goa Batu.

"Pangeran Muda, bukannya Lalat Raksasa telah mati dibunuh oleh Panglima Otar, mengapa masih ada?" tanya salah satu pengawalnya.

"Iya, ya?!" jawab Arya bingung.

"Jangan-jangan panglima Otar berbohong pada ayahmu" curiga pengawal yang satu.

"Ah, jangan menuduh sembarangan pada Panglima Otar seperti itu. Kamu tahu kan betapa hebatnya panglima. Mungkin saja itu Lalat Raksasa yang lain," bantah Arya seakan membela Panglima Otar.

"Ya sudah kita kembali ke kerajaan." Lanjutnya.

Sesampainya di kerajaan Arya menceritakan kepada ayahnya bahwa ia melihat Lalat Raksasa.

Seusai Raja Abia mendengar cerita itu dari Arya, putranya itu. Raja Abia mulai curiga. Akhirnya Raja Abia memerintahkan salah satu prajurit disitu untuk memanggil Panglima Otar agar segera menghadap padanya.

***

"Hormat hamba raja. Apakah ada perintah? Hamba menunggu perintah raja" ujar tegas Panglima Otar saat berdiri di depan raja sambil menundukkan kepala. Saat itu raja sedang duduk di atas takhta.

"Saya mendengar cerita putraku, Arya, bahwa ia melihat seorang wanita di Danau Telaga Lina. Dan wanita itu sedang bersama dengan salah satu Lalat Raksasa." Tutur raja.

"Bagaimana Lalat itu masih ada padahal panglima telah membunuhnya?" tanya Raja Abia karena curiga.

"Siap raja. Benar, hamba telah membunuh Lalat Raksasa itu dengan tanganku sendiri. Mungkin yang diceritakan pangeran adalah Lalat Raksasa lain." Jawab Panglima Otar.

"Bila Lalat Raksasa itu masih hidup, sudah pasti datang ke kerajaan Maleeo untuk membuat kekacauan. Tapi buktinya sekarang sudah beberapa tahun ini hal itu tidak terjadi." Tegas Panglima Otar di depan raja.


[Bersambung]

Bailengit, 28 Juni 2023
Arnol Goleo [

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun