Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Eber Menjadi Yahudi: Asal Mula Bangsa Israel

6 Januari 2023   16:31 Diperbarui: 6 Januari 2023   17:11 2925 5
Memahami Alkitab harus secara komprehensif sebab setiap firman yang ditulis oleh para nabi dan rasul memiliki latarbelakang atau sejarah. Karena Alkitab adalah sejarah.

Selain sejarahnya, menelaah Alkitab harus juga dipahami sosial-budaya dan linguistik (bahasa) di mana firman itu ditulis.

Misalkan surat Ibrani, surat Ibrani ditulis ditujukan kepada orang Yahudi yang menjadi kristen atau sudah menjadi kristen karena waktu itu orang-orang Ibrani atau Yahudi ingin kembali kepada kepercayaan mereka dahulu (kepercayaan nenek moyang mereka).

Asal mula kata Ibrani atau orang Ibrani adalah mereka berasal dari kata Abar (orang Abar) sedangkan arti kata Abar adalah orang yang menyeberang.

Abar menjadi Ibrid (dalam bahasa Ibrani) dan kemudian menjadi Arab. Arab dan Ibrid  mempunyai akar kata atau sejarah yang sama yaitu berasal dari Eber. Eber dan Abar memiliki arti yang sama yaitu orang yang menyeberang.

Keturunan Abraham yakni orang Ibrani dan orang Arab. Orang Ibrani maupun orang Arab mereka berasal dari satu nenek moyang yaitu Eber karena Eber adalah nenek moyangnya Abraham.

Lalu Eber berasal dari mana?

Keturunan Nuh yaitu Sem, Ham, dan Yafet (Kejadian 6:10). Eber adalah keturunan dari Sem. Keturunan Sem tersebar yaitu di Timur Tengah atau disebut sebagai bangsa Semetik (Kejadian 10:21-22). Abraham sendiri merupakan garis keturunan dari Eber atau Sem kalau ditarik lebih jauh lagi.

Sedangkan keturunan Ham adalah bangsa kulit gelap (hitam atau cokelat). Ini berbeda dengan keturunan Yafet yang berkulit terang.

Kapan keturunan Abraham disebut dengan bangsa Israel?

Setelah Abraham memiliki anak dari Sara yaitu Ishak (Kej 21:2-3). Sedangkan Ribka, istri Ishak, melahirkan dua anak yaitu Esau dan Yakub.

"Ishak, ayah Esau dan Yakub itu telah lanjut usia sehingga Ishak memanggil anak sulungnya Esau dan memberkatinya. Namun hak kesulunganya itu dirampas, adiknya, yaitu Yakub. Jadi Yakublah yang diberkati Ishak, ayahnya itu."

Saat itu Esau murka dan ingin membunuh adiknya, Yakub, kemudian Yakub mendengar hal itu dari ibunya, Ribka, dan menyuruh Yakub lari kepada saudara ibunya yaitu Laban.

Saat Yakub bersama Laban dan berkerja selama tujuh tahun lamanya untuk mendapatkan Rahel, anak bungsunya Laban, sebagai istrinya, namun Laban memberikan anak sulungnya, Lea, kepada Yakub.

Tetapi Yakub mengetahui bahwa ia, Lea, anak sulung yang diberikan Laban kepadanya. Yakub pun "bergulat" dengan Laban agar Laban memberikan anaknya yang lebih muda yaitu Rahel.

Menurut tradisi di tempat itu bahwa seorang anak yang muda tidak boleh lebih dulu kawin mendahului anak yang tua sehingga Yakub bekerja lagi selama tujuh tahun lamanya untuk mendapatkan Rahel sebagai istrinya.

Sesudah mendapatkan Lea dan Rahel bagi Yakub sebagai istrinya tetapi Rahel mandul sehingga Lealah yang memberikan keturunan bagi Yakub. Lea melahirkan empat anak yaitu Ruben, Simeon, Lewi, dan Yehuda.

Karena Rahel mandul, Rahel memberikan budaknya, Bilha, kepada Yakub. Bilha pun mengandung, dan melahirkan Dan, dan Naftali.

Lea melahirkan empat anak dan tidak mengandung lagi. Lea memberikan budaknya, Zilpa, dan melahirkan Gad dan Asyer bagi Yakub.

Karena Lea bermohon kepada Allah dan Allah mendengar permohonan Lea sehingga ia mengandung dan melahirkan dua anak laki-laki lagi bagi Yakub yaitu Isakhar dan Zebulon serta anak ketujuh adalah perempuan yakni Dina. Begitu juga dengan Rahel mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub yaitu Yusuf.

Saat Yakub bersama Laban selama dua puluh tahun, ia membawa Lea dan Rahel, budaknya serta anak-anaknya juga seluruh harta miliknya itu dan melarikan diri.

Laban pun mengejar Yakub dan mendapatkan mereka serta bergulat dengan dia, dan Yakub menang. Selain itu, Yakub "bergulat dengan Allah," dan menang sehingga dari saat itu Yakub disebut dengan Israel (Kej 32:22-32).

Siapa orang Yahudi dan sejak kapan disebut Yahudi?

Pada waktu bangsa Israel keluar dari Mesir di bawah perbudakkan Firaun dan masuk ke tanah Kanaan di bawah pimpinan Yosua setelah Musa meninggal.

Setelah Israel masuk di tanah Kanaan, Yosua membagi menjadi dua suku; Suku Utara bagian Galilea (Samaria) dan Suku bagian Selatan yaitu Yerusalem.

Pada zaman Hakim-Hakim dan zaman Samuel, Israel mulai jenuh sebab bangsa di sekitarnya menyerang mereka sehingga mereka ingin memiliki seorang raja.

Saat itu Samuel tak mau namun bangsa Israel tetap memaksa. Akhirnya, Saul dipilih dari Suku Benjamin menjadi raja tetapi Saul tidak berkenan kepada Allah kemudian Daud dipilih menjadi raja dari Suku Yehuda.

Setelah Daud meninggal kerajaannya terpecah-belah menjadi dua. Kerajaan Selatan berbupusat di Yerusalem (Yehuda) sedangkan Kerajaan Utara berpusat di Samaria (Israel).

Seiring berjalannya waktu Kerajaan Utara diserbu oleh Kekaisaran Asiria (Irak dan Persia) setelah itu diserang juga Kerajaan Selatan sekitar tahun 500 sebelum Masehi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun