Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Akhir Cerita Tingkat Dewa agak Sulit Diuraikan

15 November 2022   18:30 Diperbarui: 15 November 2022   18:43 67 3
Suatu malam tiga sahabat bertemu di salah satu kediaman sahabatnya. Tujuan dari pertemuan mereka untuk merayakan ulang tahun salah satu dari mereka.

Sampai di kediaman sahabatnya itu, seorang sahabat yang satu berkata, "Bagaimana kabar penyair?" Sahabatnya itu hanya tertawa.

Setelah diucapkan kalimat itu
Ia berkata lagi, "Buat kopi?" Sahabatnya itu menjawab, Iya! Namun iya tak beranjak dari tempatnya itu.

Beberapa saat kemudian pembicaraan pun berlanjut. Sahabatnya itu berkata lagi, "Kerja di mana sekarang?"
Ia menjawab, "Dulu aku berkerja di salah satu perusahaan, namun sudah dipecat/PHK" sambil tertawa hahaha.

Kemudian ia berkata lagi, "Kerja di sini saja!" Namun, ia tidak menjawab. Ia berkata lagi, "Makan sup?" Seorang perempuan, istri dari sahabat (yang ulang tahun) berkata, "Tolong ambilkan untuknya."

Sahabatnya itu berkata, "Ambil sendiri, dia sudah biasa (seperti rumahnya sendiri)." Akhirnya, sahabatnya itu pun beranjak dari tempatnya itu mengambil sup ke dapur.

Singkat cerita, jam menunjukkan pukul 02:30 mereka pun istirahat, tidur. Keesokan harinya, sahabat yang satu telah pulang. Tinggal mereka berdua.

Kebiasaan mereka dalam bercerita selalu ditemani kopi. Sahabatnya itu sedang pergi "ke kamar kecil" seusai dari "kamar kecil" itu, sahabatnya itu (tuan rumah) sudah menyajikan kopi untuk mereka berdua. Duduk di teras rumah, mulai lagi bercerita melanjutkan cerita semalam.

Namun cerita kali ini mulai melebar, dari kenangan, pekerjaan, agama, sampai pada hal "mistis." Bahkan, bila Anda salah satu yang hadir di tempat itu, pusing, mendengar pembicaraan mereka berdua.

Mengapa tidak? Ketika Anda mendengar kalimat; "Manusia bisa mencipta; Tuhan ada di dalam dirimu; Orang mati masih memiliki hubungan dengan yang hidup; TUHAN Itu Esa; Bahkan, manusia adalah Tuhan."

Mungkin, bila "Anda" mendengar hal di atas dan mengatakan "ini konyol." Namun, bagi mereka yang sudah biasa dan pemahamannya sudah setingkat mereka ("dewa"), Anda tidak heran mendengar hal itu.

Sebaliknya, "bila masih minum susu" sudah pasti "Anda" akan bingung mendegar hal tersebut. Bahkan, tak berkomentar sedikitpun dengan hal yang disebutkan di atas, apalagi kalimat terakhir.


Manado, 15 November 2022

Arnol Goleo  [17:57 WITA]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun