Aku menggenggam seluruh jemari wanita yang berada di sampingku. Lembut. Selembut pintalan benang sutra. Terbuai. Aku terbuai dalam ilusi yang terpancar lewat tatapan matanya. Aku dan dia berada di surga keabadian. Bersenda gurau begitu lepas seolah dunia tak lagi mengganggu kemesraan kami. Kubelai wajah suci tak bernoda kala aku dan dia larut dalam anggur cinta yang memabukkan akal pikiran. Tak kujumpai setitik cela dan noda di lengkungan wajah manis nan ayu. Apakah keindahan rupa yang membuatku terpikat padanya? Atau nafsu berahi yang begitu membara menginginkannya menjadi kasihku?
KEMBALI KE ARTIKEL