24 Desember 2014 16:58Diperbarui: 17 Juni 2015 14:331610
Pemilihan Sikat Gigi
Sebaiknya pilihlah sikat gigi khusus untuk anak yang memiliki bulu sikat yang lembut. Hal ini karena gusi anak masih sensitif, jika bulu sikatnya terlalu keras ditakutkan akan melukai gusinya. Selain itu, gigi anak juga masih termasuk gigi susu. Pilihlah sikat gigi dengan jarak antara ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat yang dekat.
Pemilihan Pasta Gigi
Untuk tahun-tahun pertama, saya tidak menggunakan pasta gigi atau odol. Jika saya gunakan odol, saya khawatir Akmal akan menelan Fluoride (F) yang terkandung dalam odol tersebut. Saya cukup menggunakan air hangat yang sudah matang.
Mulai umur 1,5 tahun, saya mulai memperkenalkan penggunaan odol kepada Akmal. Saya pilihkan odol khusus Balita. Odol anak-anak biasanya mengandung aroma buah-buahan dan berwarna-warni yang menarik perhatian si kecil. Rasanya pun enak dan segar, serta tidak pedas seperti odol orang dewasa.
Ketika mengoleskan odol ke sikat gigi Akmal, saya pastikan bahwa tidak terlalu banyak, kira-kira sebesar biji jagung. Saya selalu sampaikan pada Akmal untuk tidak menelan pasta giginya, walaupun rasanya enak.
Cara Menyikat Gigi
Pada awalnya, saya masih menyikat gigi Akmal dengan menggunakan tangan saya. Namun, semakin besar, Akmal semakin piawai memegang sikat giginya sendiri dan dia akan menggosok giginya sendiri.
Saya ajarkan Akmal untuk sikat gigi dengan cara memutar. Menggosok gigi depan, atas, bawah, dan belakang. Ada kebiasaan Akmal untuk menggosok gigi di depan cermin. Sambil menggosok giginya, dia akan menatap cermin dan ketika saya intip, dia sedang tersenyum-senyum sendiri. Hehe, entah apa yang dia bayangkan.
Cermin ini saya gunakan sebagai trik pada waktu mengajari Akmal menyikat gigi. Saya minta Akmal berdiri di depan cermin. Dari belakang, saya pegang tangannya dan saya arahkan sikat gigi ke giginya yang mau disikat. Masih di depan cermin, saya juga memegang sikat gigi saya. Saya mencontohkan gerakan bagaimana harus menyikat gigi yang benar. Gerakan ke atas - bawah, memutar, depan-belakang. Gosok gigi depan bagian atas dan bawah dengan arah ke samping kanan dan kiri. Kemudian, seluruh gigi bagian samping, dan seluruh gigi bagian belakang.
Selesai sikat gigi, saya juga mengajarkan Akmal untuk berkumur. Saya gunakan air matang. Saya khawatir jika menggunakan air biasa yang tidak matang karena ada kemungkinan tertelan dan menyebabkan diare.
Beri Contoh
Children see, children do. Ya, anak-anak adalah peniru yang ulung. Biasanya yang mereka jadikan figur idola adalah orang-orang terdekatnya, yaitu Ayah dan Ibunya.
Setiap hari, Akmal selalu bersama dengan saya. Dia melihat apapun yang saya lakukan. Termasuk ketika saya menggosok gigi. Rupanya dia memperhatikan apa yang saya lakukan dengan sikat gigi tersebut. Saya ambil inisiatif saja untuk mengambilkan sikat gigi kecilnya dan kamipun menggosok gigi bersama. Aktivitas keluarga yang menyenangkan. Kegiatan menggosok gigipun berlangsung dengan lancar nyaris tanpa ada pemberontakan. Belajar dan bermain dalam waktu yang bersamaan.
Beri Pujian
Umur 1.5 tahun, Akmal sudah bisa memegang sikat giginya sendiri dan berusaha untuk menyikat gigi sendiri, saya biarkan saja Akmal berekspresi dengan sikat giginya. Saya berikan dia kesempatan untuk belajar menyikat gigi, meskipun caranya belum benar dan kadang giginya masih kuning-kuning. Kadang-kadang, saya juga masih turun tangan untuk membersihkan gigi dan area mulutnya agar semakin bersih. Ketika dia sudah selesai menyikat giginya sendiri, saya berikan pujian, mencium, dan memeluknya, sambil berkata "Akmal hebat dan pintar, bisa menyikat gigi sendiri yaa.."
Memberi pujian pada Akmal saya yakini sebagai salah satu cara untuk memotivasi Akmal agar mau membersihkan giginya. Saya lihat raut muka Akmal yang berbinar memancarkan kebahagiaan usai saya berikan pujian.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.