Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Teori perkembangan moral yang dikemukakan Lawrence kohlberg

17 Januari 2025   21:03 Diperbarui: 17 Januari 2025   21:03 13 0
Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg adalah salah satu teori paling terkenal dalam psikologi perkembangan. Teori ini menggambarkan bagaimana pemahaman individu tentang moralitas berkembang seiring waktu melalui tahapan-tahapan yang terstruktur. Kohlberg mengembangkan teorinya berdasarkan penelitian yang menggunakan dilema moral, seperti "dilema Heinz".

Berikut adalah tiga tingkat utama perkembangan moral menurut Kohlberg, masing-masing terdiri dari dua tahap:

1. Tingkat Pra-Konvensional (Pre-Conventional Level)

Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan (Punishment and Obedience Orientation)
Anak-anak melihat moralitas berdasarkan konsekuensi fisik dari tindakan. Perilaku dianggap benar jika menghindari hukuman.
Contoh: Anak berpikir mencuri itu salah karena bisa dihukum.

Tahap 2: Orientasi Instrumental-Relativis (Instrumental-Relativist Orientation)
Moralitas didasarkan pada kepentingan pribadi dan prinsip timbal balik. "Aku membantu kamu jika kamu membantu aku."
Contoh: Anak membantu orang lain jika mendapat sesuatu sebagai balasannya.



---

2. Tingkat Konvensional (Conventional Level)

Tahap 3: Orientasi "Anak Baik" (Good Boy-Good Girl Orientation)
Moralitas didasarkan pada keinginan untuk mendapatkan persetujuan sosial dan memenuhi harapan orang lain.
Contoh: Remaja ingin dianggap baik oleh teman-temannya, jadi ia berperilaku sesuai norma.

Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban (Law and Order Orientation)
Moralitas didasarkan pada aturan, hukum, dan kewajiban sosial. Kepatuhan pada aturan dianggap penting untuk menjaga ketertiban.
Contoh: Orang dewasa tidak melanggar hukum karena menghormati aturan sosial.



---

3. Tingkat Pascakonvensional (Post-Conventional Level)

Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial (Social Contract Orientation)
Moralitas didasarkan pada prinsip-prinsip yang disepakati bersama, seperti hak asasi manusia. Hukum dianggap penting, tetapi dapat diubah jika tidak adil.
Contoh: Orang mendukung protes damai melawan hukum yang diskriminatif.

Tahap 6: Prinsip Etika Universal (Universal Ethical Principles)
Moralitas didasarkan pada prinsip etika universal, seperti keadilan, kesetaraan, dan penghormatan pada martabat manusia. Prinsip ini melampaui hukum yang ada.
Contoh: Seseorang melawan ketidakadilan meskipun risikonya tinggi karena merasa itu benar secara etis.



---

Teori Kohlberg menekankan bahwa perkembangan moral dipengaruhi oleh interaksi sosial dan kemampuan individu untuk berpikir secara abstrak. Namun, teorinya juga mendapatkan kritik, terutama karena dianggap bias terhadap budaya Barat dan cenderung lebih relevan untuk laki-laki daripada perempuan, menurut Carol Gilligan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun