memaksa tubuhmu sempoyongan
memboyong luka dan nyeri
menyusuri lika-liku keinginan
yang terjal dan cadas
Keinginanmu tak pernah bersimpati
meski dua tapak kakimu
berlumur darah dan nanah
keinginanmu tak pernah berempati
walau ragamu setengah mati
terbaring sakit
Tapi keinginanmu
dipersalahkan jangan
tanpanya,
tubuhmu merupa dinding
Tubuhmu
keinginanmu
bertengkar...
tubuhmu
keinginanmu
berdamai...
terserah kau
engkau pemiliknya
Makassar | 06 Desember 2019
acapkali, tubuh adalah derita bagi keinginan
dan keinginan adalah derita bagi tubuh