Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Memilih Menjadi Sekrup

28 November 2019   09:43 Diperbarui: 28 November 2019   09:46 57 10
"Persetan dengan moralitas umum
yang membelenggu
persetan segala rupa atribut sosial
yang determinis
setiap orang bebas memaku dan memilih arah tuju" tandasnya

Sebelas tahun waktu dijalani
dalam perkhidmatan
lunglai langkah laku
padam gelora perjuangan
di depan godaan hidup
yang menjamin ketercukupan isi perut

Alur hidup berputar di jalanan usai
semenjak arah angin mengubah haluan
himpunan kata-kata protes
dan kepal tangan kiri
yang kerap meninju cakrawala bisu
bukan lagi zamannya

Sejak mengakhiri satu babakan waktu
yang cukup melelahkan
ia sudah memilih menjadi sekrup
dengan uliran paling menawan
ia telah menggadaikan isi kepalanya
kemudian menjelma menjadi penyangga
pabrik pengrusak ekologi dan kemanusiaan

Makassar | 28 November 2019

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun