mengelilingi empat penjuru kota
mencari keramaian
berharap ada layar pertunjukan
Aku memasuki lorong-lorong kota
memandangi satu persatu
setiap bangunan di atas punggung jalan
yang berdiri semrawut
Di atas putus asa
akhirnya kudapati kerumunan orang
melotot di depan layar pertunjukan
tapi mengapa
tak ada apa-apa yang kutemukan
kecuali suara dan gambar kosong
Begitu kencang kabar angin
namun ketika biji mata berkumpul
tak ada sajian penghilang dahaga
hanya suguhan hiperrealitas
yang kekalkan kekosongan jiwa
Makassar | 27 November 2019