orang-orang siang kasak-kusuk menganyam mimpi di tengah terik matahari bagai memanggang isi kepala, sedang aku masih sibuk menelan batu
para pencinta petang tengah menata bait-bait rasa untuk menyambut datangnya langit merah saga, sedang aku masih dan masih saja menelan batu
para pencinta malam sedang mencipta lirik kerinduan akan kekasih, aku masih bergeming, tegak berdiri menelan batu
kubiarkan orang-orang meniti waktu, tak ingin hadirku mengusik. hingga semua batu ego dalam diri ini belum habis kutelan, aku tak akan memperjalankan asa dan rasa di lorong waktu
(catatan langit, 10 agustus 2019)