kini, gigiku mulai kalah, satu persatu berlobang dan raib dikunyah masa. perlahan kenikmatan seolah dicabut. gigiku pun mulai manja, bagai terserang penyakit nepotisme alias pilih-pilih makanan
dan malangnya, gigiku belum mampu menyadarkan hasrat. hasratlah yang menyiksa, ia kerap menggebu-gebu ingin melahap apa saja di saat gigi sudah tak berdaya lagi
(catatan langit, 22 juni 2019)