Tapi mengapa, ketika kudekati dari jarak terdekat, sebagian bungaku akar-akarnya mengarah ke negeri Ginseng. Daunnya menyerupai daun bunga negeri Paman Sam. Kelopaknya menyerupai kelopak bunga negeri matahari terbit. Tangkainya menyerupai tangkai bunga negeri Spaghetti. Kepala dan leher putiknya menyerupai putik bunga negeri Tirai Bambu.
Seketika aku terperanjat, serasa tak percaya. Apa gerangan yang melanda. Setiap hari kusirami air dari sumur galian leluhur. Sepenuh hati kurawat. Kenapa jadi begini akhirnya. Kubertanya kepada kakek, ia bilang: "angin telah tercemar. Pun air sumur leluhur. Lapisan tanah telah berubah, musim tak menentu. Tangan-tangan global telah menyusup".
(Catatan langit, 4 Mei 2019)