Di dalamnya banyak himpunan kata-kata, terikat rapi. Kupilih beberapa ikat di antaranya yang bisa menolongku dalam perjalanan.
Kuajak mereka menyusuri bilik-bilik masa lalu, karena ada rasaku terhadap Daeng Puji yang belum rampung untuk kugurat kembali menjadi kisah di masa kini.
Kau tahu, kata-kata telah menyerah, tak sanggup mengurai rasa di masa lalu ketika pertama kali bertemu dengannya. Akhirnya, aku dan kata-kata tersesat di dalamnya. Dan akupun telah menjadi kata-kata.