Kedua, harus ditindaklanjuti dengan mengubah dunia; yang timpang. Jika hanya berhenti pada yang pertama, hanya melahirkan seorang pengamat, akademisi atau ilmuwan saja.
Kehadiran ilmuwan penting, tetapi hadirnya tak mampu membenahi persoalan nyata di depan mata; ketidakadilan, kesenjangan sosial, kanker korupsi, dominasi asing, dan sebagainya.
Intelektual itu membela dan memperjuangan derita orang banyak, terlibat dalam aksi kemanusiaan; mengubah dunia.
(Catatan langit, 08/03/19)