Di depan komplek rumahku, hidup seorang pria berumur kurang-lebih tiga puluh lima tahun. Ia tinggal di dalam sebuah hunian berbahan dasar kayu kelapa. Atapnya terdiri dari lapisan seng yang murah-murah saja. Meski sederhana, tapi tempat itu terlihat sangat cantik. Apalagi ketika malam tiba. Cahaya lampu dari dalam menyiratkan kedamaian yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
KEMBALI KE ARTIKEL