Sebelumnya, panitia telah menyiapkan potongan-bilah bamboo berukuran 30 cm untuk mengikat bibit dan buah mangrove yang telah dibudidayakan oleh tim MFL. Lokasi penanaman berdekatan dengan tol diatat laut Bali Mandara dan Bandara Internasional Ngurah Rai. Tak Heran ketika hendak memulai penanamana bunyi berisik pesawat terbang yang lepas landas berseliweran di langit. Menurut Intan Candra Wijaya salah seorang perserta yang mengikuti kegiatan penanaman MFL mengaku sangat senang dan puas mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan. Meskipun menggunakan hijab tak menghalangi Intan untuk menyelesaikan misinya untuk menanam bibit dan buah mangrove.
Sama halnya Widio Putra dari Komunitas Melali Gen yang begitu merespon positif kegiatan Tim MFL Earth Hour Denpasar. Ia berharap agar kegiatan semacam ini bisa diadakan lagi dan sesering mungkin. Selain menanam bibit dan buah mangrove para peserta juga memnungut sampah-sampah kiriman yang hanyut dari aliran sungai di seputaran Kota Denpasar. Jika sampah-sampah ini tidak diambil bisa mengganggu kelangsungan hidup pertumbuhan bibit dan buah mangrove. Usai melakukan penanaman para peserta berfoto bersama di lokasi penamanan samba berteriak “ Ini Aksiku, Mana Aksimu?”.