Di Indonesia sendiri film horror di era tahun 1980-an yang dibintangi oleh artis Alm Suzanna sukses membuat bulu roma berdiri seperti film Ratu Ilmu Hitam (1981), Nyi Blorong (1982), Perkawinan Nyi Blorong (1983), Ratu Sakti Calon Arang (1985),Bangkitnya Nyi Roro Kidul (1985), Petualangan Cinta Nyi Blorong (1986), Santet (1988), Ratu Buaya Putih (1988), Wanita Harimau (1989), Pusaka Penyebar Maut (1990) Titisan Dewi Ular (1990), Perjanjiann Di Malam Keramat (1991),dan Ajian Ratu Laut Kidul (1991). Film-fim yang dibintangi Suzanna tersebu sukses membuat film horror mendapat tempat di hati masyarakat.
Film-film horror yang dibintangi Suzanna tak lepas dari make up yang dibuat semirip mungkin dengan makhluk astral pada umumnya. Masih ingat celotehan Suzann aseperti “Bang Bokir,minta kerupuknya bang” masih terus diingta masyarakat yang menonton film-film horror Suzanna. Perilaku nyentrik Suzanna yang melakoni ritual seperti makan melati dan bersemedi juga menambah kemistisan film horror yang dibintangi artis yang ngetop tahun 1980-an itu. Walaupun efek dari film-film horror dahulu tidak sehebat sekarang, yang jelas setiap para anak-anak menonton film Suzanna pasti akan dibuat susah tidur.
Beralih ke masa kini, film horror yang menurut penulis sukses membuat bulu roma berdiri dan lumayan bikin jantung mau copot adalah film Tusuk Jelankung dan Kuntilanak. Tahu Jelangkung kan? Boneka yang dibuat dari batok kelapa dan dibuat seperti badan manusia untuk memanggil roh halus. Mantra yang sering untuk memanggil para makhlus halus tersebut seperti ini : Jelangkung-Jelangkung Datang Tak di Jemput pulang Tak Diantar (Jangan disebutkan nanti Datang). Film Jelangkung saat premier sukses meneror para penonton yang menyukai film horror. Cerita film ini mengambil hikmah bahwa jangan sekali-kali memanggil makhluk halus untuk menjadikannya sebuah permainan jika tidak akan diteror bahkan nyawa bisa melayang seperti jalan cerita film Tusuk Jelangkung.
Perkembangan film horor akhir-akhir ini agak sedikit meredup sebab kebanyakan sering disusupi unsure esek-esek bahkan pemainnya pun import bintang film porno dari Jepang seperti Sora Aoi. Sebut saja film Hantu Jamu Gendong, Hantu Goyang Kerwang, Suster Keramas, Pelukan Janda Hantu Gerondong dan masih banyak lagi. Jalan cerita yang disajikan pun keluar dari judul yang dipromosikan dan terkadang (maaf) mirip film biru. Entah apa ingin booming atau bagaimana yang jelas film-film horor yang disusupi unsure esek-esek kebanyakan dikategorikan film gagal alias numpang lewat saja. Semoga para sineas muda mampu membuat film horor sekelas film yang dibintangi Suzanna dan Julie Estelle sehingga roh film horor mampu meneror setiap orang yang menyaksikannya.