Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Belajar Menjadi Pribadi Low Profile dari Sinetron Tukang Bubur Naik Haji

21 November 2012   14:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:54 1197 0

Mungkin banyak yang sudah tahu judulnya yakni Tukang Bubur Naik Haji. Sinetron yang pada awalnya hanya tayang sekali habis ini saat ini dibuatkan mini serie bersambung sehingga bisa terus ditonton pemirsa lewat layar karya. Pada awalnya sinetron ini ditayangan di bulan Ramadhan. Karena rating dan antusiame pemirsa akan jalan cerita awal penayangan bagus maka akhirnya dibuatlah mini serienya. Sinetron ini mengambil setting tentang kehidupan Haji Sulam seorang tukang bubur yang sukses berjualan bubur dan mampu untuk naik haji hingga sekarang bisa berhaji sampai tiga kali versi sinetron mini seri. Haji Sulam digambarkan sebagai seorang tokoh protagonist yang didalam kehidupannya tidak neko-neko,berperilaku santun, tidak segan menolong seorang yang kurang mampu dan suka beramal.

Dalam serial sinetron ini yang menjadi tokoh antagonis adalah Haji Mohidin. Karakter yang digambarkan dari seorang Haji Mohidin adalah sosok yang sombong,suka pamer,suka dipuji,tidak ikhlas membantu seseorang yang membutuhkan uluran tangan,keras kepala dan suka mencari gara-gara entah itu tidakterima jika Haji Sulam mendapatkan rejeki sampai memfitnah Haji Sulam. Terkadang Haji Mohidin juga suka memamerkan diri bahwa dirinya telah naik haji tiga kali. Namun, tentu saja setiap kejahatan pasti akan mendapat balasan dari Tuhan (Allah swt), namun balasan dari Allah swt belum mampu menyadarkan Haji Mohidin yang memiliki karakter kurang pantas ini.

Cerita yang dibangun dalam serial Tukang Bubur Naik Haji disetting disebuah desa yang bercorak kebudayaan Betawi seperti Si Doel Anak Sekolahan namun dengan konsep modern. Sinetron ini tidak memasang artis yang blesteran indo seperti kebanyakan sinetron. Sebut saja Mat Solar yang dahulu ngetop dengan sitcom Bajaj Bajuri yang memerankan Haji Sulam. Meskipun Haji Sulam selalu didzalimi oleh Haji Mohidin,namun Haji Sulam tidak membalasnya dengan kata-kata kasar melainkan dengan menasehati dengan memetik ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist Rassul. Para penonton dari layar kaca pun rasanya tidak akan pernah bosan karena setiap harinya banyak cerita dan karakter baru akan hadir sehingga tayangan ini kian segar. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji dapat dijadikan referensi menonton televisi bersama keluarga di rumah ketika santai bersama-sama. Selamat Menonton,

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun