Penulis bukanlah seorang pakar sosiolog yang paham betul karakter warga asli dan warga pendatang disana namun yang pasti peristiwa ini sungguh sangatlah rentan akan hal-hal yang berbau SARA. Masih ingat tentu kita peristiwa yang memakan ribuan korban di Poso,Ambon dan wilayah yang pernah berkonflik dengan hal-hal yang berpotensi merenggangkan semangat pluralism di Bumi Pertiwi ini.
Apakah tidak bisa setiap adanya konflik diselesaikan dengan cmusyawarah mufakat? Jangan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan setiap konflik yang ada. Kasihan para wanita dan anak-anak yang menjadi korban dari konflik di Desa Balinuraga. Liputan dilayar kaca disalah satu channel TV menayangkan korban dari konflik ini terlihat bayi berusia dua minggu yang bersama orang tua bayi tersebut bersembunyi di lading dalam keadaan yang memprihatinkan. Bayi tersebut mengalami sesak dan diberi selang oksigen. Penulis benar-benar miris melihatnya.
Sudahi terjadinya konflik yang merusak nilai-nilai persatuan dan kesatuan di Nusantara. Aparat penegak hukum harus berani bertindak tegas dan menangkap dalang dibalik kerusuhan ini. Ini sudah termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia. Marlah kita kobarkan semangat sumpah pemuda jangan hanya sekedar jargon saja tetapi dalam tindakan nyata juga. Damai Indonesiaku,Kibarkan semangat ke-bhinekaan di Nusantara. Keberagaman itu sangat indah. Salam Pemuda.