Pasalnya masyarakat Bali yang diwakili LSM Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskorhi) dan Cakrawayu melaporkan dua tayangan di stasiun televisi swasta ini ke Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali (KPID Bali) dengan dugaan pelecehan Ajaran Agama Hindu.
Menurut Ketua Puskorhi Ida Bagus Susena yang dikutip dari portal berita Suara Bali bahwa dua tayangan ini agar dihentikan sehingga tidak ada keresahan dari Umat Hindhu. Menurutnya acara tersebut konten tayangan yang disiarkan sangat melenceng baik dari sisi kata, etika, serta, tempat yang dipilih.
Acara Mister Tukul Jalan-Jalan misalnya saat pengambilan gambar di Kawasan Padang Galak dinilai tidak patut. Para kru acara ini juga tidak menggunakan pakaian adat saat memasuki kawasan suci dan disakralkan.
Hal lain yang diprotes adalah judul tayangan “Pohon Beringin Sarang Leak”. Padahal umat Hindhu di Bali sangat mensakralkan pohon beringin. Leak diidentikan dengan jin dalam acara Mister Tukul Jalan-Jalan.
Dalam ajaran Hindu, leak bukanlahlah jin seperti yang dikatakan dalam tayangan Mister Tukul Jalan-Jalan. Harusnya sebelum pengambilan gambar atau menanyangkan sesuatu yang berhubungan dengan alam gaib di Bali, tim kreatif haruslah mengajak diskusi pemuka agama Hindu dan bukan dengan cara yang sembrono.
Ini merupakan pelajaran berharga untuk para tim kraeatif tayangan apapun. Bukan tidak mungkin tayangan Mister Tukul Jalan-Jalan dan Masih Dunia Lain bisa diberhentikan seperti tayangan Yuks Keep Smile yang melambungkan komedian Caesar.
Ingatlah pepatah dimana langit dipijat,disana Bumi Dijunjung. Semoga para tim kreatif tayangan stasiun televisi bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kasus ini agar bisa menanyangkan tayangan yang lebih baik lagi.