Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Artikel Utama

Diam untuk Selamanya

29 Maret 2015   14:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 42 0




Berada di tempat pemakaman selalu membangkitkan kepedihan, entah siapapun yang harus dimakamkan saat itu.

20 Februari 2013

Baru saja pulang menghadiri pemakaman mamanya seorang teman, langsung mendapat kabar seorang teman sma harus menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Ah, semakin menambah rasa sesak di dada.

Rasa"nya baru beberapa bulan yang lalu bertemu dengannya mengobrol dan bersenda gurau, tetapi sekarang dia sudah pergi meninggalkan dunia ini.
Agak tidak percaya memang, tetapi begitulah kenyataannya.


Seraya berpikir bahwa memang tidak ada yang abadi
Semua manusia pasti mati
Semua manusia pasti kembali kepada Sang Khalik cepat atau lambat.

Ya, semua..

Tidak terkecuali,

Tidak terkecuali keluarga ku
Tidak terkecuali teman" ku
Tidak terkecuali orang" yang pernah aku temui
Tidak terkecuali diriku juga

Aku tidak akan pernah tau kapan waktunya
Siapa mendahului siapa
Ditinggalkan atau meninggalkan

Tetapi aku tau, perpisahan pasti terjadi

Akan tiba masanya aku tidak akan bisa lagi melihat senyum di wajah mereka dan hanya bisa mengenang apa yang telah terjadi

Akan tiba masanya aku tidak akan bisa lagi memberikan kasih sayang untuk orang" yang ku kasihi

Akan tiba masanya orang" yang ku kasihi diam untuk selamanya, seberapa keras aku memanggilnya, seberapa keras aku menangisinya

Ketika hari itu datang, tidak ada yang bisa menundanya apalagi menghentikannya

Ketika hari itu datang, semua rencana harapan dan impian tentangnya runtuh seketika

Ketika hari itu datang, tidak akan bisa lagi menyediakan waktu menemaninya ngobrol atau sekedar menyapanya

Ketika hari itu datang, sudah terlambat untuk memberi bingkisan seberapa mahal pun bingkisan itu

Ketika hari itu datang, sudah terlambat untuk berkata 'aku sangat menyayangimu' atau 'aku menyesal, maafkan aku'

Ketika hari itu datang, bahkan panasnya matahari pun tidak dapat mencairkan dinginnya hati

Kesedihan yang tidak terkatakan

Seperti rahasia yang terbuka pada waktunya

Kita tidak akan pernah mengerti sampai sudah mengalaminya

Huh....(menarik nafas panjang)

Namun..

Akhirnya aku mengerti satu hal

Kita tidak akan pernah benar-benar kehilangan sesuatu yang benar" kita hargai

Perpisahan pasti terjadi, kehilangan tidak dapat dielakan

Namun apakah waktu ini, kesempatan ini, benar" kita pergunakan sebaik"nya?

Jika keluarga, saudara dan teman" kita begitu berharga maka wujud dari rasa menghargai mereka adalah dengan menyediakan waktu untuk mereka, memperhatikan mereka dan menikmati setiap moment bersama mereka

Sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma atau berlalu begitu saja

Tetapi apakah kita saat ini terlalu sibuk dengan diri sendiri?

Mengurung diri dalam dunia autisme, berkutat dengan gadget, dan enggan peduli mengatasnamakan mengejar asa tanpa memperhatikan sekitar?

Akankah kita baru tersadar ketika semuanya telah terlambat?

Hey, You'll never know what you have till it's gone

Aku berharap, jika satu kali nanti berada di pemakaman, mengantarkan orang yang aku kasihi untuk yang terakhir kalinya, betapapun hancurnya hati saat itu aku dapat berkata:
"Terima kasih Tuhan untuk kesempatan aku boleh bersamanya, aku dapat mengasihinya, aku dapat memberi, aku menikmati setiap saat bersamanya, walau tidak selalu diisi dengan canda tawa, tetapi waktu yang telah Kau anugrahkan telah ku gunakan dengan sebaik"nya, tak ada penyesalan, dan selamat jalan sahabatku/saudaraku/kekasihku, hanya sesaat saja hingga aku pun akan menyusul mu."

Waktu ini, kesempatan ini, orang" di sekelilingku saat ini tidak akan ku sia-siakan..lebih mengasihi, lebih memperhatikan, lebih memberi, lebih peduli, menyediakan waktu, dan juga tentunya menyediakan diri..

Ah, God..

I just don't wanna life in regretful again...


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun