Pemilu legislatif telah berlalu, 13 orang terpilih mewakili rakyat di bumi Papua (Papua-Papua Barat). 10 dari dapil Provinsi Papua ditambah 3 dari dapil Papua Barat. Saya sebut dipilih karena punya alasan. Sistem noken yang berlaku di Papua memberi peluang kepada parpol untuk menentukan siapa orang mereka yang berhak mewakili Tanah Papua ke pusat. Sistem noken juga beri peluang kongkalingkong di KPU setempat untuk mencoret suara terbanyak dan menaruh suara kepada yang punya uang banyak. Tak salah, wakil rakyat periode 2014-2019 dari bumi Papua, sebagian besar merupakan manusia titipan saja, bukan dipilih rakyat.