Lobi diplomatik Indonesia ke kawasan Pasifik bertujuan menyumbat Papua dengan kersajama ekonomi yang dilakukan rezim Susilo Bambang Yudhoyono dengan negara Fiji, Papua Nugini dan Salomon, demi menekan keanggotaan Papua Barat yang didaftarkan sebagai anggota Melanesian Spearhead Groub, didukung pula oleh lobi-lobi kelompok Papua mengatasnamakan Negara Federal Republik Papua Barat, berujung pada keputusan Komunike Pemimpin KTT MSG yang berlangsung di Papua Nugini Kamis 26 Juni 2014.