Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum mengakhiri periodenya, melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah negara kawasan Pasifik. Disana dia meneken berbagai kerjasama yang ujung-ujungnya sama-sama menangani masalah Papua. SBY memastikan menarik tentara dari Papua sebagai jaminan Papua damai, (baca: SBY dengan NRFPB Redam Keanggotaan Papua di MSG), sembari menyelesaikan masalah Papua cara damai. Surat dari rekomendasi pembicaraan kedua pihak (fotoslide: Implikasi Agenda 11-11-11 RI-Papua), yang isinya Papua damai menuju perundingan baik pemerintah maupun kubu-kubu yang berseberangan di Papua, menjadi alat dia untuk meyakinkan pihak negara-negara MSG.