Nelayan Indonesia tidak ingin kartu apapun dari pemerintah, mereka hanya ingin BBM jangan naik, itu saja. Pejabat Papua tra perlu otsus, hanya perlu saham Freeport. Sementara Freeport atau perusahaan apapun yang masuk ke Indonesia tra perlu orang Papua atau Indonesia pada umumnya miskin, dibunuh, dibantai atau mati kelaparan tarada masalah, asalkan usaha investasi mereka meraup untung. Siapa yang bodoh dan mau dibodohi dari cara-cara imperialisme terus menerus?