Siapa yang gak bangga jika tulisannya di kompasiana diklik sampe ribuan bahkan milyaran viewer, entah yang ngeklik manusia semua atau campur telek jin. Pastinya akan menimbulkan rasa bangga sampai jumawa pada diri sang penulis. Hayo ngaku? Saya ini termasuk yang jumawa, walau tulisan saya jauh dari kata bermutu dan yang ngeklik bisa dipastikan hanya orang orang apes atau numpang lewat saja, tapi tidak mengurangi rasa sombong, pongah, kementus, kemliti untuk bersarang di hati saya yang memang dengki, pendendam, pemarah, jahat, kriminil dan suka berprasangka baik kepada tokoh antagonis sekalipun. Hahaha..
Tapi saya tidak akan ngomongin penulis, di sini saya akan mengajak kita untuk ghibah alias ngomongin di belakang tentang pembaca yang mempunyai tipe tipe tersendiri, tentunya versi saya yang sangat jahat dan dengki serta pendendam dan pemarah akut sepanjang masa ini. Pembaca adalah bagian terpenting di blog kolosal bin gratisan ini selain penulis itu sendiri, bahkan lebih penting perannya ketimbang kang kepi. Karena tanpa pembaca apalah arti sebuah tulisan, walau cuma dibaca segelintir itu sudah menandakan bahwa sebuah tulisan mampu menarik seseorang untuk mengintipnya bahkan untuk menikmatinya senikmat kehilangan keperjakaan.
Pembaca tipe angkot.