Cempli yang biasanya ceria dan selalu gembira siang itu nampak murung. Sambil menyandarkan punggungnya pada dinding kayu pos ronda tak henti hentinya makian kecil keluar dari mulut Cempli. Pak erte yang kebetulan lewat dan melihat Cempli langsung berhenti tepat di depan pos ronda dan langsung menegur Cempli.
KEMBALI KE ARTIKEL