Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Semangat Memancing Keratif Anak-anak Bangsa

30 Januari 2012   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:17 237 1

Ini adalah Catatan Singkat Anak-Anak Tambleg Desa Cidikit

Oleh Muh. Hasan Tutupoho

Hujan rintik- rintik terlihat kabut menutupi kampung tambleg, cuaca yang kurang bersahabat, terasa dinggin sekali, hari ini aku tak mau melakukan aktifitas, namun aurah semangat kuat menuntuntu harus ke sekolah, di sekolah terlihat achyadin, Ikhsan, Dasna, Tina, Rina, sedang membersihkan perpustakan, Aku pergi menggambil air di masjid jaraknya 200 M untuk membersihkanruangan perpustakaan,setelah membawa airAku langsung ke sekolah,sesampaiku di sana langsung masuk ke kelas. Sangat luar biasa anak- anak kelas tiga dan dua menyambutku dengan rama dan penuh semangat, aku pun berbincang- bincang dengan merka sambil memberikan cerita motifasi, Suasana kelas semakin seru penuh makna.

Dalam kelas datang Ute untuk memberikan informasi kepadaku untuk mengumpulkan mereka terkait buku yang di baca. Aku bersama siswa-siswi berkumpsul di teras sekolah membentuk lingkaran, Sambil rilex Aku bertanya kepada Denis, jumsia, Idis, Sumantri, Dan Marlina terkait buku yang mereka baca, diskusi kami pun seru terlihat semangat keberanian mereka dalam menjawab, menceritakan isi buku, setelah efaluasi aku memberikan penilaiyan.

Aku masuk kembali di dalam kelas 4-2, menanyakan kepada siswa siapa yang mau berpuisi mereka semua mengangkat tangan namun ku pilih beberapa dari mereka, soalya yang lain lagi belajar. Aku kumpulkan siswa yang ingin belajar puisi di halaman sekolah,di persilahkan mereka duduk di dipan, kusuruh mereka memandang langit, memandang laut, memandang sawah, memandang perkampungan, merasakan Angin, mendengar Kicaunya burung, dan kusuruh mereka memperhatikan di sekelilingnya, sambil berkata tulislah puisi, Aku berikan waktu 5 menit, satu menit telah berlalu teriakan dari Jumsia, Edis dan Marlina bahwa kami tak bisa menulis puisi, sanggat sulit..., namun dengan suara lantang Aku berkata kepada mereka , Puisi itu harus dimaknai dengan cinta yang timbul dari rasa yang mendalam, Jika jiwa anda sudah menggelora maka akan muncul cipta, rasa dengan sendirinya, maka kata akan terbentuk menjadi makna itulah puisi.

Meraka kembali semangat dengan antusias, kuputar lagu instrumen mengiringi mereka dalam menulis puisi, hal hasilnya tepat 5 menit beberapa karya puisi berhasil di tulis dengan baik . Ku suruh satu persatu dari mereka membacakan puisi yang mereka tulis, Masya Allah ternyata puisinya indah dengan kata-kata tersusun rapi, ku rekam satu persatu dalam vidio untuk menjadi dokumen.

Ini adalah salah satu dari karya mereka:

Pemandangan

Kali ini baru ku sadari

Ternyata pemandangan

di depan jauh disana

Begitu Indah dan mengah

Oh alam andai saja

Ku bisa hidup bersamamu

Mungkin hidupku akan terasa tenang dan damai

Pemandangan............

Kaulah penemani dalam hidup ini

Dan hatikupun ingin berkata

Pemandangan kau sunguh begitu indah dan mengah

Dalam hidupku yang baru kurasakan

Pemandangan kau begitu mengah dimataku

Oh.........Pemandangan

Aku ingin hidup bersamamu selamanya..

16 desember 2011

By: Idis

Saudaraku keingginan terbesar oleh siswa adalah inggin berkarya, namun mereka mengiginkan Guru yang dapat memberikan motifasi kepada mereka, mereka inggin Guru yang kereatif yang dapat memahami mereka,pertanyaan yang muncul kepada kita semua, apakah anda sudah menjadi guru kereatif..? apakah anda sudah memberikan motifasi kepada murid- murid anda? Apakah anda sudah berhasil memahami siswa anda? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu kita renungi dan di kaji.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun