Cahaya senja membilas keringat di balik kerah kemejanya. Wajahnya kini kian sepucat tepian daun jati yang ia hempit erat di rimbun jembut ketiak. Antara kerah, daun jati dan jembut ada hubungan bathin, sama-sama kotor. Lantas kumis tipisnya yang nyentrik simbolikan bahasa revolusi. Bibirnya yang beku kobarkan pemberontakan. Ia adalah mahluk Tuhan yang sesuatu banget.
KEMBALI KE ARTIKEL