Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Harapan Itu Masih Ada

17 Januari 2014   14:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 23 3
Anak balita paksa dewasa berfikir

Di pantai berpasir hidupnya di ukir

Berselimut embun pagi harapan

Cahaya mentari di masa depan

Ketika korupsi menjadi pelangi di pelosok negeri

Berpendar warna warni harum wangi pundi pundi

Hama toga siap mengukir prestasi

Di saat anggaran siap di lisensi

Aromanya jauh sudah tercium hama toga

Buas dan culas mencuri pundi pundi jelata

Kepanikan kian bertumpuk

Pengadil pun di dapuk,masih saja sisahkan arsip yang menumpuk

Airmata darah berceceran di jalanan

Janji harapan tak seindah kenyataan

Butuh waktu puluhan tahun untuk memberantas hama toga

Ini semua kenyataan yang harus kita hadapi

Harapan tidak boleh mati atau jadi sejarah kelam bangsa ini nanti

Lelaki dekil berjalan di atas badai lautan

Terombang ambing ombak kehidupan

Paginya jalang malamnya menikam

Asyik masyuk bergumul dengan kelam

Nelayan tertawa melihat ombak resah menggoda

Kesepian menunggu musim semi datang

Bergelantungan bulir padi di pematang

Hama toga bangga menenteng subsidi,janji bila terpilih itu pasti terjadi

Pematang tertawa melihat hama toga mengukir ilusi

Air bah menyapa kala rindu mendera

Asyik sibuk merangkai kosa kata

Kibarkan simpati panji panji belasungkawa

Dikira jiwa seperti mega di angkasa, panji terkulai asa tak tercapai

Kami tidak bodoh tuan untuk mengulang kembali kesalahan

Tinggalkan belulang penderitaan di hamparan makam kemewahan

Ariyanto,17,January,2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun