Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Utang Bukan Hanya Sekedar Urusan Uang

16 November 2012   10:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:15 1651 19

Utang atau sering disebut hutang, selalu identik dengan uang atau lebih tepatnya meminjam uang. Namun, pengertian utang sebenarnya tidak melulu berhubungan dengan uang, tetapi mengandung arti yang lebih luas, hingga istilah utang tidak hanya diikuti oleh kata uang saja, namun dapat dikuti kata yang lain misalnya utang budi, utang nyawa.

Kamus bahasa Indonesia online mendefinisikan bahwa utang adalah

1. Uang yang dipinjam dari orang lain

2. Kewajiban  untuk membayar kembali apa yang sudah diterima.

Menurut saya, utang berkaitan erat dengan sebuah janji atau komitmen, yaitu janji untuk mengembalikan apa yang sudah kita pinjam dan janji untuk memberikan atau melakukan sesuatu yang sudah kita ucapkan sebelumnya kepada orang lain.

Contoh sederhana dari pengertian utang yang tidak berkaitan dengan meminjam uang  adalah

  • Setiap akan kenaikan kelas dan sang anak terlihat sedang belajar menghadapi ujian, terkadang ada orangtua menjanjikan untuk memberikan hadiah  bila si anak naik kelas dengan nilai yang baik, tujuannya tentu sebagai penyemangat agar anak belajar serius. Janji memberikan hadiah merupakan utang orang tua yang seyogyanya dipenuhi bila sang anak mampu memenuhi syarat yang ditentukan untuk menerima hadiah.
  • Contoh lainnya adalah seorang pria berkata kepada kekasihnya bahwa bulan depan Ia akan melamarnya. Janji untuk melamar adalah utang pria tersebut kepada kekasihnya.

Masih banyak contoh lainnya, namun dari kedua contoh ini tidak salah bila muncul istilah bahwa janji adalah utang

Bila kita melihat definisi kedua dari pengertian utang diatas, yakni kewajiban untuk membayar/mengembalikan kembali apa yang sudah diterima maka utang juga dapat berupa barang atau benda yang kita pinjam dan harus dikembalikan. Barang yang kita pinjam dapat berupa apa saja, dari yang kecil seperti buku, pulpen, pensil, baju hingga yang besar seperti rumah, mobil, motor.

Karena alasan lupa, banyak orang yang tidak membayar utang untuk kedua jenis utang yang saya sebutkan diatas. Padahal bila kita berada diposisi sebagai pihak yang memberi utang atau penerima janji, tentu berharap untuk menerima apa yang sudah dijanjikan atau menerima barangnya kembali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun