Duduk mencium lutut sendirian
Melihat kawan kawannya berangkat menyongsong buku
Hatinya menangis aganya menggeram
Terusap peluh rindu
Belaian orang tua yang sekejap
Terngat akan lembaran-lembaran pengganti makan
Kan dicari sampai raga hilang
Hanya seuntai mimpi indah
Berjalan-jalan melintas khayalan
Untuk mencoba bakti pada negri ini
Namun apa daya dia tak tertidur
Tanggannya bergerak seraya mesin
Tak tahu kapan harus mengisi daya
Teringat akan jeritan isak tangis keluarga
kaki terlukapun takan terasa
Janganlah menangis gadis kecil
Tuhan takan setega itu padamu
Mungkin itu hanya cobaan dunia
Cobaan untuk menjadi diri
Tak semua memang indah terasa
Tak semua harus formal untukmu
Namun dari semua nasihat
Pengalamanlah yang akan menguatkanmu
Hati merindu kepala terisi
Namun apa daya tangan tak sampai
Derita keluarga menyertai
Derita hati ingin mencari arti