Jam menunjukkan pukul 18.00 saat itu langit sudah mulai gelap, namun Tania belum juga pulang dari sekolahnya. Tidak biasanya dia seperti ini, harusnya jam segini dia sudah ada dirumah. Apa terjadi sesuatu dengannya? Bagaimana jika ia kenapa-kenapa di jalan? Bagaimana jika... bagaimana jika... itulah yang ada dipikiran seorang ibu Tiwi (ibu Tania) ketika mengetahui anaknya telat pulang sekolah. Ibu Tiwi mulai gelisah, tiap sebentar melihat ke arah jam, tidak sabar menunggu di dalam rumah, ibu Tiwi keluar rumah untuk menunggu Tania. Tidak lama kemudian terlihat seorang anak SMA turun dari angkot, ibu Tiwi melihat ke arah anak itu, dan sangat berharap bahwa itu adalah Tania dan ketika si anak berbalik badan setelah membayar ongkos, ibu Tiwi merasa lega karena melihat wajah letih Tania yang baru pulang sekolah.