Jamaah yang dirahmati Allah,
Kita harus sadar bahwa di tangan kita, masa depan generasi mendatang dipertaruhkan. Harapan mereka untuk hidup yang lebih baik bergantung pada keputusan yang kita buat hari ini. Apakah kita rela mengabaikan amanah ini? Apakah kita akan membiarkan anak-anak kita hidup dalam kesulitan akibat salah memilih pemimpin? Pilkada bukan hanya soal siapa yang akan memimpin, melainkan tentang arah masa depan daerah kita. Kita harus memilih pemimpin yang amanah, yang memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan hanya kepentingan pribadi.
Pilkada bukanlah sekadar soal menang atau kalah, melainkan soal memilih pemimpin yang dapat membawa kita menuju kesejahteraan atau malah kehancuran. Pilihlah pemimpin yang peduli pada rakyat, yang takut kepada Allah, dan berjuang untuk keadilan serta kebaikan. Kita harus memilih dengan hati nurani, penuh takwa, dan pertimbangan yang matang.
Jamaah yang berbahagia,
Bayangkan jika di masa depan anak-anak kita bertanya, "Kenapa daerah kita tertinggal? Kenapa kami hidup dalam kekurangan?" Apa yang akan kita jawab? Apakah kita akan mengakui bahwa kita tidak peduli saat memilih pemimpin, terpengaruh oleh politik uang atau fanatisme sempit? Ingatlah, setiap suara yang kita berikan adalah bagian dari perjuangan menegakkan keadilan dan akan menjadi saksi di hadapan Allah SWT pada hari kiamat nanti.
Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa: 58: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil."
Jamaah yang dirahmati Allah,
Pilkada adalah ujian dari Allah. Apakah kita akan tergoda oleh rayuan dunia yang sementara? Rasulullah SAW bersabda, "Laknat Allah atas pemberi suap dan penerima suap." Jangan tergoda oleh uang atau janji manis. Ingatlah bahwa uang yang didapat dengan cara yang salah akan menjadi bara api yang membakar kita di akhirat. Apa gunanya harta yang fana jika harus dibayar dengan siksaan abadi di akhirat nanti?