Sebagai masyarakat biasa, saya menyadari betul perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Ini harus ditanggapi dengan serius, saya harus berperan dan memposisikan diri sebagai pemuda yang turut aktif dalam pergerakan perubahan untuk masyarakat.
Pergerakan saya dimulai dari lingkungan sekitar. Sebulan silam saya mendapat laporan dari tetangga ada keluarga janda anak lima hidup dengan kemiskinan ekstrim. Keluarga tersebut hidup dengan bantuan warga yang iba.
Mulai dari tempat tinggal sampai kebutuhan sehari-hari. Lebih mirisnya lagi dari lima anak, tiga diantaranya tidak bisa disekolahkan lantaran tidak memiliki biaya. Kemudian mereka juga tidak ada identitas kependudukan.
Saat itu saya langsung menjumpainya. Dengan rasa prihatin saya mendengarkan cerita kemirisan keluarga tersebut. Persoalan seperti ini sebenernya banyak ditemukan di kampung atau pelosok daerah namun jarang di perhatikan oleh pemerintah.
Dengan rasa iba, kebetulan keluarga ini memang seharusnya mendapatkan hak perhatian oleh pemerintah, saya berusaha untuk mengambil langkah menulis dan menayangkan cerita keluarga tersebut di media. Harapanya agar pemerintah melihat kondisi keluarga ini dan membantunya dengan memberikan kebutuhan terutama pendidikan untuk anak-anaknya.
Tidak menunggu lama setelah berita keluarga ini viral di media, saya mendapatkan laporan bahwa pemerintah telah turun langsung dan melihat kondisi keluarga tersebut. Dengan memberikan bantuan berupa makanan pokok, uang santunan dan pendidikan untuk anak-anak.
Kemudian setelah keluarga janda anak lima ini mendapatkan haknya dari pemerintah. Tiba-tiba melalui pesan WhatsApp pribadi saya mendapat laporan dengan kasus yang sama. Namun cerita yang berbeda. Sudah sepantasnya pemuda bergerak untuk mengentaskan problematika di masyarakat. I Ary
