Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pecinta alam, hingga praktisi olahraga. Pembicara utama, Dr. Sahri dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), menekankan pentingnya penerapan SOP dalam olahraga pendakian gunung, khususnya di Gunung Ungaran. Dalam pemaparannya, Dr. Sahri menggarisbawahi bahwa pendakian gunung memiliki risiko yang tinggi, sehingga diperlukan prosedur standar yang ketat untuk meminimalisir potensi kecelakaan dan memastikan keselamatan semua pendaki.
Gunung Ungaran, yang terletak di Kabupaten Semarang, khususnya jalur pendakian melalui Desa Nyatnyono, telah menjadi destinasi populer bagi pendaki lokal dan nasional. Namun, belum adanya SOP yang diterapkan secara luas di jalur ini menjadi perhatian utama dalam diskusi. Dr. Sahri menyampaikan beberapa poin penting terkait SOP, seperti persiapan fisik yang memadai, penggunaan peralatan keselamatan, manajemen risiko, serta perlindungan lingkungan selama pendakian.
Selain pemaparan materi, acara ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif di mana peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada narasumber. Melalui diskusi ini, terungkap berbagai tantangan yang dihadapi oleh pendaki, termasuk kurangnya informasi mengenai kondisi jalur dan minimnya kesadaran tentang pentingnya SOP.
Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Ngudi Waluyo, yang berperan sebagai mitra dalam pengabdian ini, juga turut berkontribusi dengan memberikan wawasan praktis terkait pelatihan fisik yang optimal untuk pendakian gunung. Mereka menekankan bahwa selain SOP, kesiapan fisik pendaki juga menjadi faktor krusial dalam menjamin keselamatan selama pendakian.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pembentukan SOP yang komprehensif untuk pendakian di Gunung Ungaran, khususnya melalui jalur Nyatnyono. Dengan adanya SOP yang jelas dan diterapkan dengan disiplin, diharapkan angka kecelakaan dalam kegiatan pendakian dapat ditekan dan pendaki dapat menikmati kegiatan ini dengan lebih aman dan nyaman.
Universitas Ngudi Waluyo dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengabdian ini menyatakan komitmennya untuk terus mendukung upaya peningkatan keselamatan dalam olahraga pendakian gunung. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari kontribusi dunia akademik dalam pengembangan olahraga yang berkelanjutan dan aman bagi masyarakat.