Dimalam yang larut membelah jalan Jogja yang (katanya) eksotis sepulang dari menghadiri pameran di Taman Budaya Yogyakarta, karya perempuan-perempuan ISI Yogyakarta yang estetikanya beragam mulai dari menunjukkan feminisme, Androgyny, Promiskuitas, sebab inti dari pameran malam itu adalah "Hegemoni Kemaluan: Menolak Malu." Maka kemaluan dan seksualitas perempuan (atau laki yang merasa perempuan) harus terekspos dalam banyak karya. Kebetulan Saya membonceng teman Saya, lalu di lokasi teman-teman melakukan eksperimen kecil-kecilan (baca: meminum beberapa minuman yang tidak empuk alias keras) untuk meniti puncak tertinggi alam bawah sadar. Dan teman yang motornya Saya bonceng rupanya berhasil tiba pada titik tertinggi itu hingga Saya harus bonceng Dia pulang, dan kala itulah teman Saya ini yang biasanya pendiam jadi bicara banyak. Apa saja yang dibicarakannya, banyak hal. Namun kurang lebih ini beberapa Kalimatnya yang Saya ingat:
KEMBALI KE ARTIKEL