Kita sekarang hidup di era informasi, sebuah era dimana apa yang menjadi primer dalam hirarki kebutuhan bukanlah tentang makan minum saja. Sebab informasi kini juga menjadi sebuah keharusan yang Kita konsumsi. Kita sangat ingin tahu keadaan dunia yang paling aktual melalui informasi dari berbagai media entah itu cetak, elekronik, maupun internet. Beberapa informasi memang berguna, namun yang sering kita acuhkan adalah fakta bahwa sesungguhnya beberapa informasi itu tidak dibutuhkan dan hanya mengotori pikiran, apalagi bila informasi yang Kita konsumsi disajikan oleh media yang mengedepankan banalitas demi kepentingan tertentu yang terkadang bersifat politis dan berkepentingan pribadi. Otak manusia sudah bekerja begitu keras dengan berjuta pemikiran setiap harinya, akan bertambah berat sebuah pemikiran bila ditambah lagi dengan informasi-informasi yang tidak dibutuhkan. Inilah saatnya manusia memberi filter yang berfungsi memilah dan memilih mana informasi yang dibutuhkan dan tidak, dalam hal ini untuk memilah mana informasi media yang harus Kita terima dan tidak amat perlu, alangkah kasihan otak Kita bila harus dijejali informasi kawin cerainya artis, atau matinya anjing seorang perempuan pemain sinetron, atau kebohongan lip-sync band-band mainstream, atau strategi busuk cara membunuh mertua ala sinetron kejar tayang, atau tangis sedih terskenario gadis manis yang tinggal di rumah tangga miskin dalam reality show. Sudah saatnya mambuat sebuah saringan informasi agar Kita dapat memilih, mana informasi media yang dapat dipercaya dan mana yang bohong.