Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Jalan Pemimpin Ahmed Soekarno Diresmikan di Kota Tunis, Tunisia

13 Juni 2024   05:30 Diperbarui: 13 Juni 2024   05:51 386 7
Setelah melalui proses panjang selama 2,5 tahun terakhir, pada akhirnya bertepatan dengan Hari Lahir Bung Karno, nama Jalan Pemimpin Ahmed Soekarno (Bung Karno) diresmikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, pada Kamis 6 Juni 2024.

Dalam peresmian nama jalan yang terletak di kawasan elite, Lac, kota Tunis, tersebut hadir pula Sekretaris Wali Kota Tunis, Kamal Liwahisyi, perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri, dan para WNI di Tunisia.

Melalui akun instagramnya, Dubes Misrawi yang asal Sumenep Madura tersebut menyampaikan kegembiraan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, dan Kantor Walikota Tunis yang telah memberikan hadiah terindah pada Indonesia, di Hari Lahir Bapak Bangsa Sukarno, yaitu Jalan Ahmed Soekarno di kawasan elite kota Tunis, Tunisia.

"Kami bergembira dan bangga, karena pada Hari Lahir Bung Karno, kami dapat meresmikan Jalan Bapak Bangsa Sukarno di kawasan yang sangat megah ini. Kami berterima kasih pada Waki Kota Tunis, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Luar Negeri Tunisia. Jalan Bapak Bangsa kami merupakan simbol kokohnya hubungan bilateral Indonesia-Tunisia serta penghargaan yang tinggi atas jasa Bung Karno dalam membantu kemerdekaan Tunisia pada tahun 50-an. Kami optimis, peresmian Jalan Bapak Bangsa Sukarno di kota Tunis akan menjadi cahaya terang bagi hubungan bilateral Indonesia-Tunisia", ujar Dubes Misrawi.

Menurut Dubes Misrawi,  usulan pembuatan jasa bapak bangsa Sukarno karena jasanya yang besar dalam kemerdekaan Tunisia. Indonesia misalnya membentuk "Kantor Tunisia" pada tahun 1952, mengibarkan bendera Tunisia sebelum merdeka, membantu para pejuang kemerdekaan, khususnya Habib Bourgaiba. Dalam konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 di Bandung, Bung Karno memberikan pengakuan resmi pada kemerdekaan Tunisia. Akhirnya, Tunisia merdeka pada tahun 1956.

"Ini hadiah terbesar kami untuk Bung Karno atas jasa-jasanya dalam membantu kemerdekaan negara-negara terjajah, khususnya Tunisia. Kami juga berharap persahabatan antara Bung Karno dan Habib Bourgaiba (Bapak Bangsa Tunisia, sahabat karib Sukarno) dapat menginspirasi kedua negara untuk terus membangun hubungan bilateral yang membawa kemaslahatan bagi kedua negara," ujar Dubes Misrawi.

Pada 1951 Habib Bourgaiba pernah meminta bantuan dari Sukarno agar Indonesia membantu kemerdekaan Tunisia, Sukarno langsung memenuhinya tanpa berpikir panjang. Kenapa?

Sukarno berpijak pada alam pikir konstitusi dan bangsa Indonesia, bahwa kemerdekaan adalah hal segala bangsa. Penjajahan harus dilawan dan dihapuskan dari muka bumi.

Menghargai jasa Bung Karno bagi Tunisia, ketika tahun 1960, saat Bung Karno melakukan kunjungan bersejarah ke Tunisia atas undangan Presiden Habib Bourgaiba, ia disambut ratusan ribu warga Tunisia, dielu-elukan dan diterima secara gegap-gempita. Presiden Habib Bourgaiba memberi Bung Karno penghargaan tertinggi sebagai PEJUANG KEMERDEKAAN TUNISIA. (AHU)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun