Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Pancasila dan Semangat Kebangkitan Nasional

20 Mei 2024   06:00 Diperbarui: 20 Mei 2024   06:17 456 7
Hari ini, Senin 20 Mei 2024, bertepatan dengan 116 tahun terbentuknya organisasi pemuda Budi Utomo oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA pada 20 Mei 1908. Budi Utomo adalah organisasi yang bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan, tetapi tidak bersifat politik.

Meski bukan merupakan organisasi yang bersifat politik, Budi Utomo menjadi pelopor perjuangan yang memanfaatkan kekuatan pemikiran dan mendorong munculnya organisasi-organisasi pergerakan lainnya.

Oleh karena itulah Presiden pertama RI, Sukarno, menetapkan tanggal terbentuknya Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas pada tahun 1948.

Latar belakang penetapan Harkitnas adalah Bangsa Indonesia butuh pemersatu pada masa awal kemerdekaan. Presiden Soekarno menilai berdirinya organisasi Budi Utomo sebagai awal dari kebangkitan bangsa Indonesia melawan para penjajah.

Belajar dari Budi Utomo

Dari terbentuknya Budi Utomo kita belajar mengenai bangkitnya kesadaran masyarakat dalam berbangsa yang dipengaruhi langsung atau diwakili oleh kaum intelektual dan terpelajar.

Dari Budi Utomo kita belajar bahwa pendidikan merupakan alat penting untuk memajukan suatu bangsa. Organisasi Budi Utomo menjadi inspirasi dan penggerak pemuda untuk bersatu dan membentuk berbagai organisasi kepemudaan lainnya dan terselenggaranya kongres pemuda 1926 dan 1928 yang melahirkan Ikrar Pemuda: bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa persatuan bahasa Indonesia.

Dari Budi Utomo pula kita belajar bahwa lahirnya Pancasila, yang hari lahirnya akan akan diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia pada 1 Juni 2024 atau dalam waktu 11 hari dari sekarang, bukanlah suatu gagasan yang hadir secara tiba-tiba lewat pidato Sukarno 1 Juni 1945.

Ide Pancasila sebagai "Philosofische grondslag," hadir melalui rangkaian pemikiran mendalam dan perbincangan panjang para pendiri bangsa mengenai kebangsaan yang digali dari kearifan lokal bumi Indonesia.

Berdasarkan semangat kebangsaan inilah, seperti dikatakan Sukarno pada pidato 1 Juni 1945, masyarakat Indonesia hendak mendirikan suatu negara "semua buat semua". Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, -- tetapi "semua buat semua".

Semua ini dilahirkan melalui proses panjang, yang setidaknya dimulai dari lahirnya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908, Kongres Pemuda II yang melahirkan Ikrar Pemuda pada 28 Oktober 1928, Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada 29 Mei - 1 Juni 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dan Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945.

Peringatan Hari Lahir Pancasila

Pada 1 Juni 2024 mendatang, kita akan memperingati Hari Lahir ke-79 Pancasila. Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila ini diharapkan menjadi momentum pengingat yang menggugah seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menghayati nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang unggul dan berkarakter budi pekerti luhur dari generasi ke generasi.

Sejalan dengan tema Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 yaitu "Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa, Menuju Indonesia Emas Tahun 2045", mari kita sebarluaskan semangat persatuan seperti yang tercermin dalam logo peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 yaitu Sandya Taru atau Pohon Persatuan.

Sandya Taru atau Pohon Persatuan tercipta dari nilai Pancasila ketiga "Persatuan Indonesia" dengan simbol Pohon Beringin. Layaknya pohon yang bermakna sumber kehidupan, Pancasila lahir menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Ia menancap dalam lubuk sanubari sebagai pemersatu bangsa yang bhinneka, kuat, dan abadi. (AHU)


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun