Padahal jika menyimak sejarah dan letak geografisnya yang bertetangga dan berdekatan dengan negara-negara yang penduduknya menganut agama Islam, kita akan mengetahui bahwa China, sebagai sebuah negara yang memiliki peradaban kuno dan tradisi kebudayaan yang beragam, merupakan negara yang multi etnis dimana terdapat 56 suku, termasuk suku-suku yang penduduknya menganut agama Islam, yang tersebar di berbagai daerah. Mereka hidup berdampingan dan rukun sejak lama.
Islam sendiri masuk ke China sudah sejak abad pertama hijriah yang antara lain dibawa oleh utusan Kalifah Utsman Bin Affan pada tahun 678 M. Bukti bahwa Islam sudah berada di China sejak lama antara lain adalah adanya pemukiman Islam dan masjid pertama di Canton yang dibangun atas perintah Kaisar Yung Wei pada masa Dinasti Tang (618 M - 906 M).
Sejak itu, hubungan China dengan dunia Islam terus menguat dan erat. Sehingga bukan hal yang mengherankan jika dari 56 suku yang ada di China, banyak di antaranya adalah suku-suku yang penduduknya Muslim yaitu Hui, Uyghur, Kazakh, Tartar, Salar, Dongxiang, Tajik, Uzbek, Baoan, Mongol, Tibet, Dai dan Bai.
Dari segi populasi, dari sekitar 1,3 milyar penduduk RRC, diperkirakan 1-2 persennya adalah penganut agama Islam atau sekitar 22 juta jiwa. Mereka berasal dari berbagai suku yang tersebar di kawasan barat China di provinsi Xinjiang, Gansu dan Ningxia. Selain itu, ada pula kantong-kantong Muslim di Provinsi Yunnan dan Henan.
Dari beberapa suku Muslim di China tersebut di atas, yang terbesar adalah Muslim dari suku Hui dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa atau sekitar 48 persen dari keseluruhan umat Muslim di China. Suku Hui ini tinggal di Ningxia, Gansu, Shaanxi, dan provinsi Xinjiang. Dengan jumlah penduduk sebanyak 10 juta jiwa, Suku Hui termasuk satu dari lima suku mayoritas di China selain Han, Manchu, Mongol dan Tibet.
Suku Hui dapat dikenali dari penampilan dan penampakan mereka yang khas Muslim. Kaum prianya berkopiah putih serta sebagian berjenggot dan wanitanya kebanyakan berjilbab. Di kota-kota besar dapat dilihat kebanyakan dari mereka berjualan makanan atau membuka usaha warung dan restoran dengan ciri khas bertuliskan Arab di pintu depan warung/resto mereka.
Suku Muslim terbesar kedua adalah Uyghur yang berasal dari Turki, Asia Tengah. Kebanyakan mereka tinggal di Daerah Otonomi Xinjiang Uyghur yang terletak di ujung Barat dan Barat Laut China. Sebelum masuk Islam, masyarakat Uyghur banyak memiliki kepercayaan Shamanism, Manicheam, Jing, Zoroastrianism dan Budha. Suku ini terkenal dengan kemampuannya mengolah emas, batu, sitera dan barang-barang kulit.