Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Mengintip Busana Warga Beijing di Musim Panas

11 Juni 2014   13:58 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:16 5944 0
Musim panas di Beijing pada bulan Juni ini telah mulai memasuki masa-masa yang paling panas. Terik matahari sangat menyengat dengan suhu yang mencapai sekitar 40 derajat Celcius. Hal ini tentu saja membuat masyarakat di Beijing gerah dan pada gilirannya mempengaruhi cara mereka berpakaian. Sebagai bagian dari adaptasi mereka pun kemudian berupaya mengenakan yang terasa nyaman dikenakan yaitu pakaian tipis dan cenderung terbuka.

Mengikuti mode yang berkembang, para wanita muda di Beijing pada umumnya mengenakan celana jeans super pendek atau rok pendek yang dipadukan dengan sweater tipis atau kaos dan alas kaki berupa sepatu olah raga ataupun sepatu berhak tinggi serta menenteng tas dan kacamata hitam. Dalam balutan pakaian yang sangat minim tersebut, para wanita muda di Beijing terlihat nyaman dan pada saat yang bersamaan bisa memamerkan kemolekan kaki dan paha mereka yang mulus.

Jika kaum wanitanya memilih pakaian tipis dan celana jeans pendek ketat atau rok pendek serta menenteng tas bermerek, kaum prianya pun tidak kalah gaya. Umumnya para pria di Beijing memilih mengenakan kaos polo atau olahraga, dengan celana jeans selutut plus sepatu olahraga.

Selain gaya berpakaian, kaum muda di Beijing pun sudah tidak malu-malu lagi memperlihatkan kemesraan mereka terhadap pasangannya di muka publik. Berangkulan dan bergandengan tangan sudah menjadi hal yang biasa, ada pula yang berciuman di tempat terbuka. Sementara untuk mereka yang sudah berkeluarga juga tidak segan menunjukkan kemesraan dengan berpakaian seragam bergaya santai mulai dari bapak, ibu, dan anak.

Akhirnya, apa pun pakaian yang dikenakan warga Beijing, terlihat bahwa ada perubahan besar dalam kehidupan sosial budaya di Tiongkok. Pakaian yang dikenakan bukan lagi pakaian gaya tradisional atau komunis tetapi sudah mengikuti tren yang berkembang. Pakaian bagi warga Beijing bukan sekedar untuk melindungi dan menutup dirinya, tetapi juga sebagai simbol status, termasuk kebebasan, dan kedudukan seseorang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun